News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok Dokter S yang Tewas Ditembak Densus 88, Disebut Sering Gratiskan Pengobatan Pasien

Penulis: Inza Maliana
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Kedatangan Jenazah Terduga Teroris dokter Sunardi di Rumah Duka Sukoharjo, Kamis (10/3/2022).

Alasan S tak pernah bersosialisasi pun tak diketahui oleh Bambang.

Dia juga tak pernah menanyakan kepada yang bersangkutan.

Bahkan, Bambang menyebut S tak pernah membayar iuran yang hanya berjumlah Rp 25.000 per bulannya.

Baca juga: Sosok Terduga Teroris yang Tewas saat Ditangkap Densus 88, Menolak Masuk Grup WA Warga

"Tidak sama sekali, boleh dicek di bendahara saya, kalau yang namanya Pak S itu tidak pernah iuran. Padahal iuran di tempat saya cuma Rp 25.000 per bulan," katanya.

Selama ini pun Bambang tak pernah bertegur sapa ataupun mengobrol dengan S.

Sosok dokter yang disebutnya bertubuh agak gempal itu memang sudah dikenal di kampung tidak pernah beraktivitas apa-apa.

S juga dikatakan Bambang berjalan menggunakan tongkat bantu, karena kakinya pernah mengalami kecelakaan.

Hanya beberapa kali Bambang pernah berpapasan dengan S menunaikan ibadah salat.

Namun sekali lagi Bambang menegaskan tak pernah ada tutur kata atau obrolan terucap dari mulut S kepadanya.

"Biasanya kalau saya ketemu itu pas maghrib sama isya. Itu aja kadang tidak ketemu, ya tidak rutin, ya cuma pernah salat disitu," jelas dia.

Keluarga Bantah S Sosok Antisosial

Sementara, perwakilan keluarga S, dokter di Sukoharjo yang tewas ditembak Densus 88, membantah bila S adalah dokter antisosial menurut kesaksian warga.

Endro Sudarsono, juru bicara keluarga, mengatakan, S justru adalah sosok yang kerap berbakti kepada masyarakat.

"Dia dokter yang sering ikut kegiatan sosial, bakti sosial, pengobatan gratis, tanggap bencana," ujar Endro, kepada TribunSolo.com, Kamis (10/3/2022).

"Dan selama ini warga yang kami ketahui juga dia dokter yang sifatnya sosial," tambahnya.

Endro juga menjelaskan bahwa S selama hidupnya menjalankan profesi dokter dengan taat.

Selain mengemban amanah di berbagai klinik, almarhum juga membuka klinik di kediamannya.

"Dia dokter umum, praktek disini (di rumah). Setahu saya (juga tugas) di beberapa klinik," kata Endro.

(Tribunnews.com/Maliana/Igman Ibrahim/Vincentius Jyestha Candraditya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini