Ia memiliki bank, mengoperasikan hypermarket, serta menjalankan stasiun TV.
Trans Retail miliknya memiliki toko grosir dengan merek Carrefour dan Transmart.
CT Corp juga mengontrol franchise Wendy di Indonesia serta memiliki franchise Versace, Mango, dan Jimmy Choo.
Chairul Tanjung juga memiliki saham di maskapai nasional Garuda Indonesia.
7. Susilo Wonowidjojo dan keluarga
Jumlah harta: 4,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 68 triliun
Susilo Wonowidjojo dan keluarganya mendapatkan harta kekayaan mereka dari perusahaan rokok Gudang Garam.
Ayahnya, Surya yang memulai bekerja di bisnis tembakau milik pamannya, mendirikan Gudang Garam pada 1958.
Dua lima tahun kemudian, kakak laki-lakinya, Rachman Halim mengambil alih perusahaan tersebut dan menjalankannya sampai kematiannya pada 2008.
Susilo Wonowidjojo menjabat sebagai presiden direktur sejak 2009, sedangkan adiknya Juni Setiawati menjadi presiden komisaris.
Gudang Garam juga berekspansi ke bidang infrastruktur termasuk pembangunan dan pembangunan jalan tol pada 2019, serta membangun Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur.
8. Boenjamin Setiawan dan keluarga
Jumlah harta: 4,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 60 triliun
Boenjamin Setiawan, yang memiliki gelar doktor di bidang farmakologi, mendirikan Kalbe Farma di sebuah garasi pada 1966 bersama lima saudara kandungnya.
Kalbe Farma kini menjadi perusahaan farmasi terbesar di Indonesia.
Perusahaan ini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 1991 sehingga Boenjamin Setiawan dan saudara-saudaranya memiliki saham yang cukup besar.
"Dr. Boen," begitu ia akrab dipanggil, juga mengendalikan RS Mitra Keluarga yang sudah go public dan mengoperasikan 25 rumah sakit.
9. Jogi Hendra Atmadja dan keluarga
Jumlah harta: 4,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 58 triliun
Jogi Hendra Atmadja adalah pemilik PT Mayora, salah satu perusahaan makanan terbesar di Indonesia, menjual kopi, sereal, permen, biskuit, dan lainnya.
Grup Mayora menjual sejumlah merek, termasuk Kopiko, Danisa dan Roma, di lebih dari 100 negara.
Keluarga Jogi mulai membuat biskuit di rumah pada 1948 dan secara resmi mendirikan grup Mayora pada 1977.
10. Bachtiar Karim dan keluarga
Jumlah harta: 3,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 50 triliun
Bersama saudaranya Burhan dan Bahari, Bachtiar Karim menjalankan Musim Mas Group, sebuah perusahaan yang bergerak di lini bisnis utama minyak sawit atau CPO.
Almarhum ayahnya, Anwar Karim mendirikan Pabrik Sabun Nam Cheong pada 1932.
Keluarga tersebut membuka kilang minyak sawit pertama di Indonesia pada 1970.
Musim Mas pun secara resmi didirikan dua tahun kemudian.
Keluarga mendirikan pusat wirausaha di Universitas Sumatera Utara di Medan.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Rintan Puspita Sari)