News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Masa Jabatan Presiden

Alasan Perpanjang Masa Jabatan Karena Presidennya Masih Disukai Rakyat, Mirip Era Soeharto

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harmoko saat memberi pernyataan mengimbau Presiden Soeharto mundur, 18 Mei 1998 (kiri) dan Presiden Soeharto saat mengumumkan dirinya mundur dari jabatan pada 21 Mei 1998 (kanan).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota tim peneliti Themis Indonesia, Feri Amsari mengatakan alasan perpanjangan masa jabatan presiden karena rakyat masih menyukai presidennya, persis seperti era kepemimpinan Presiden Soeharto.

Feri mengatakan kala itu Harmoko selaku Ketua MPR mengklaim rakyat masih suka dengan kepemimpinan Presiden Soeharto sehingga mengusulkan perpanjangan masa jabatan.

"Alasan bahwa rakyat masih suka itu persis alasan pak Harmoko terhadap Presiden Soeharto. Rakyat masih cinta, rakyat yang mana kita tidak tahu," kata Feri dalam diskusi virtual bertajuk 'Demokrasi Konstitusional Dalam Ancaman: Menyikapi Rencana Penundaan Pemilu dan Amandemen Konstitusi', Rabu (16/3/2022).

Berkenaan dengan itu Feri menyebut bahwa godaan soal perpanjangan masa jabatan kepala negara saat ini tengah melanda Presiden Joko Widodo (Jokowi), para anggota kabinetnya, dan sejumlah ketua umum partai politik penguasa.

Baca juga: Jokowi Sedang Dihadapkan Pada Godaan Terbesar Seorang Presiden

Bahkan alasan rakyat masih menyukai pemimpinnya ingin dirasionalisasikan kepada publik lewat lembaga survei.

"Jadi godaan yang sama yang dialami presiden sebelumnya sedang merasuki presiden Jokowi, lalu melalui menteri-menterinya, melalui anggota kabinet, ketua umum partai, dan lewat lembaga survei godaan itu mau dirasionalisasikan kepada publik bahwa ini suara rakyat dan segala macamnya," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini