News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Minyak Goreng

Eks Jubir Kemendag Sebut Subsidi Migor Dianggap Strategi Purba

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fithra Faisal Hastiadi, mantan juru bicara Kementerian Perdagangan secara resmi ditunjuk sebagai komisaris PT Infradigital Nusantara hari ini, Jumat (03/12/2021).

"Dibanding memberi subsidi untuk hal yang tidak jelas dan pasti gagal, kita bentuk kuasa supply sehingga memberikan efek distribusi yang pada akhirnya itu akan menipiskan harga itu," jelas Fithra. 

YLKI Nilai Subsidi Minyak Goreng Curah Berpotensi Tak Tepat Sasaran

Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi. (Syahrizal Sidik/Tribunnews.com)

Pemerintah akhirnya memutuskan mengatur harga minyak goreng curah seharga Rp14.000 per liter dengan bantuan subsidi.

Namun, harga minyak goreng kemasan sederhana dan premium dilepas sesuai harga pasar yang saat ini sedang tinggi-tingginya.

Diwartakan Tribunnews.com, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai subsidi minyak goreng berpotensi tidak tepat sasaran. 

Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mendesak Pemerintah untuk memperketat pengawasan terkait harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng non premium dengan harga Rp14.000.

Baca juga: Pimpinan DPR Minta Kebijakan Mendag Soal Minyak Goreng Berpihak pada Rakyat

Dikhawatirkan, kalangan konsumen premium akan memborong produk subsidi tersebut.

“Jangan sampai kelompok konsumen minyak goreng premium mengambil hak konsumen menengah bawah,"

"Mereka akan membeli apalagi memborong minyak goreng non premium yang harganya jauh lebih murah,” ucap Tulus, Kamis (17/3/2022).

Terkait dengan hal itu, idealnya subsidi minyak goreng sebaiknya bersifat tertutup saja.

Baca juga: Sebut Kebijakan Minyak Goreng Terus Berganti, YLKI: Masyarakat Dijadikan Kelinci Percobaan

Sehingga subsidinya tepat sasaran.

Sedangkan subsidi terbuka seperti sekarang ini berpotensi salah sasaran.

Lantaran minyak goreng murah gampang diborong oleh kelompok masyarakat mampu.

Dan masyarakat menengah bawah akibatnya kesulitan mendapatkan minyak goreng murah.

(Tribunnews.com/Milani Resti/ Bambang Ismoyo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini