Ia menyebut peran parlemen diperlukan untuk mengimplementasi berbagai kesepakatan internasional di tingkat nasional dan lokal. Terutama, terkait isu perubahan iklim.
“Semua negara termasuk Indonesia memiliki potensi terkena dampak buruk dari perubahan iklim. Karenanya Parlemen perlu berperan merubah komitmen menjadi aksi nyata mengatasi perubahan iklim,” katanya.
Sidang IPU ke-144 akan dihadiri oleh delegasi dari 115 negara, dengan 33 ketua parlemen negara dunia akan hadir langsung. Total peserta IPU kali ini ada sekitar 1.000 orang.
Selain Ketua parlemen atau anggota parlemen, IPU ke-144 turut dihadiri pimpinan organisasi internasional, para ahli/pakar dan praktisi sebagai narasumber sesi sidang, serta stakeholder lainnya.
IPU akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu (20/3/2022) malam.