Letda Pnb Akbar mengatakan bila sang pilot harus bisa mengetahui setiap fungsi tombol yang ada.
"Kalau tidak tahu, jika terjadi permasalahan kita tidaak tahu apa yang harus kita lakukan," jelas Letda Akbar.
"Aduh, saya melihatnya saja pusing, banyak banget tombolnya," ujarnya.
Kemudian, Hetty melanjutkan melihat pesawat tempur lainnya.
Kali ini ia mendapat penjelasan dari Lettu Pnb Dwikie FGinanjar F, penerbang pesawat T-50i Golden Eagel.
"Pesawat T-50i ini buatan dari Korea, kebetulan Indonesia negara pengguna pertama selain Korea yang menggunakan pesawat ini."
"Pesawat ini juga disebut julukannya Baby Falcon, karena mirip dengan F-16 Fighting Falcon," jelas Lettu Dwikie.
Setelah mendapat penjelasan soal jet tempur yang dimiliki Lanud Iswahjudi, Hetty lantas mencoba naik dan duduk di kursi penerbang layaknya seorang pilot pesawat tempur.
Baca juga: Jenderal Andika Ungkap Kebohongan Danpos Koramil Gome: Kerahkan Prajurit Amankan Proyek Galian Pasir
Sambil memegang kemudi, Hetty berakting bak seorang pilot yang sedang terbang.
"Selamat sore saya penerbang Hetty Andika Perkasa di ketinggian 1000 feet mengucapkan selamat datang di Iswahjudi air force base," ucap Hetty.
Apa yang dilakukan Hetty pun mengundang tawa mereka yang menyaksikan, tidak terkecuali para penerbang TNI AU di skadron tersebut.
Tak lama berselang, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo pun datang.
Melihat Jenderal Andika datang, Hetty masih tetap duduk di kursi pesawat.
"Saya enggak mau turun, saya mau tawarin (Jenderal Andika) mau ikut saya nggak terbang," ucapnya.