TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi PDIP Novita Hardini, mengunjungi korban banjir dan longsor yang melanda wilayah Trenggalek, Jawa Timur.
Dalam kunjungannya, tampak Novita mengajak m putranya untuk terlibat langsung. Menurutnya, ini penting dilakukan sebagai bentuk pembelajaran nilai-nilai empati sejak dini.
“Kunjungan ini bukan hanya bentuk kepedulian, tetapi juga menjadi momen pembelajaran bagi setiap masyarakat tentang nilai-nilai kemanusiaan. Saat ini saya menggendong ananda Arkan, Saya ingin ia memahami bahwa hidup adalah untuk menjadi manfaat," kata Novita dalam keterangannya, Jumat (20/12/2024).
"Banyak yang harus dilakukan kedepannya, untuk apa ilmu yang dipelajarinya disekolah selain untuk dapat bermanfaat, berbagi dan peduli kepada sesama, terutama di saat-saat sulit seperti ini," ujar Novita.
Politisi Dapil Jawa Timur 7 itu menggendong putranya saat turun ke lokasi banjir.
Dia mengatakan jika alasan mengajak putranya menemui korban banjir dan longsor untuk menanamkan nilai empati dan kepedulian sosial.
“Saya ingin dia belajar langsung dari kehidupan nyata, melihat bagaimana kita bisa berbuat sesuatu untuk orang lain. Ini bukan hanya tentang memberi, tetapi juga memahami bahwa setiap orang punya tanggung jawab untuk peduli,” tutur Novita
Dalam kesempatan tersebut, Novita menyampaikan dukungannya kepada para korban untuk tetap kuat dan optimis menghadapi masa sulit.
"Kami akan memastikan bahwa bantuan terus mengalir dan proses pemulihan berjalan lancar. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Trenggalek dapat bangkit lebih kuat dari sebelumnya,” kata dia.
Kunjungan dirinya yang membawa sang putra, dikatakan Novita, menjadi bukti bahwa kepedulian bisa ditanamkan sejak dini, sekaligus mengingatkan kita semua akan pentingnya gotong-royong dalam menghadapi bencana.
Untuk diketahui, Novita mengunjungi beberapa lokasi terdampak bencana diantaranya; Ngadirenggo, Kelutan, Tamanan, Salamrejo, Sambirejo, Sumberingin, Buluagung, Bendorejo, dan Pogalan, termasuk desa-desa yang aksesnya sempat terputus akibat longsor.
Didampingi jajaran pemerintah daerah ia menyerahkan bantuan logistik berupa Nasi bungkus, biskuit, obat-obatan, makanan tambahan gizi, dan makanan siap saji.
Bencana banjir merendam sejumlah wilayah di Trenggalek.
Dampaknya, air masuk ke perkampungan warga dan menggenangi ruas jalan nasional Trenggalek-Tulungagung.
Banjir terjadi di Kelurahan Kelutan dan Tamanan di Kecamatan Trenggalek, lalu Desa Salamrejo dan Buluagung di Kecamatan Karangan.
Kepala BPBD Trenggalek Stefanus Triadi Atmono mengatakan, saat ini di beberapa titik kondisi banjir mulai berangsur-angsur menyusut. Namun, untuk wilayah Kelurahan Kelutan masih tinggi.
"Di Tamanan mulai surut, kalau untuk Kelutan pagi ini masih agak tinggi, arus lalu lintas masih belum bisa," jelasnya.
Menangani dampak banjir, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait guna diambil langkah darurat.
Baca juga: 119 Warga Trenggalek Jatim Terancam Kehilangan Rumah karena Tanah Gerak, Opsi Relokasi Digodok
Sementara itu, dapur umum mulai dibuka oleh Dinas Sosial Trenggalek untuk menyuplai kebutuhan warga yang terdampak banjir.