Ia menilai syarat tersebut membebani masyarakat.
"Jadi aneh dan kurang relevan kalau tetiba pemerintah seperti ingin mengetatkan kebijakan dengan aturan wajib vaksin booster jika akan mudik,"
"Jangan bebani masyarakat dengan hal-hal yang tidak perlu dan membuat kebijakan pemerintah seperti kurang sinkron," katanya.
Baca juga: Booster Jadi Syarat, Satgas Covid-19 Bantah Pemerintah Larang Mudik Secara Halus
Lebih lanjut, Netty meminta aturan kewajiban booster saat mudik dievaluasi.
"Lebih baik kebijakan yang berpotensi menimbulkan kegaduhan publik ini dievaluasi sebelum diterapkan,"
"Ingat ya, vaksin booster itu sifatnya tidak wajib tapi sebagai pilihan sebagaimana pernyataan dari Kemenkes,"
"Jadi aturan mudik cukup vaksin dosis lengkap dan tetap menjaga prokes saja," pungkas Netty.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Beri Penjelasan
Diwartakan Tribunnews.com, Juru bicara vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi menjelaskan alasan mudik wajib vaksin booster.
Ia mengatakan beda alasan syarat nonton MotoGP Mandalika dengan mudik.
Mobilitas mudik dinilai lebih masif ketimbang acara MotoGP Mandalika.
Sehingga perlu vaksinasi booster untuk mengurangi risiko jika tertular Covid-19.
Baca juga: Vaksinasi Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran, Ini Tanggapan Epidemiolog
Pemerintah mewajibkan vaksinasi booster untuk meningkatkan kekebalan imunitas masyarakat karena puluhan juta orang akan mudik tahun ini.
Diwajibkannya vaksinasi booster tentu memiliki pertimbangan yang jelas.
''Mobilitas masyarakat yang masif memungkinkan penularan yang lebih tinggi,"