Dikutip dari Kompas.com, anggaran untuk renovasi saat itu sebesar Rp 50 juta untuk setiap ruangannya.
Jumlah anggaran itu dibenarkan oleh Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Sekretaris Jenderal DPR saat itu, Erry S Anchyar.
“Untuk tahun ini (tahun 2012) ada 192 ruang kerja di Nusantara I yang akan diperbaiki. Itu ruang kerja anggota dan ruang komisi. Satu ruangan diberikan maksimal Rp 50 juta, terserah mereka mau perbaiki mana saja,” tuturnya pada 6 November 2012.
Pada saat itu, Erry mengaku mendapat keluhan anggota Dewan tentang ruang kerja yang kondisinya tidak lagi prima.
Baca juga: Ketua DPR Dorong Pemerintah Stabilkan Pasokan dan Harga Pangan Sebelum Memasuki Bulan Ramadan
Ia pun menambahkan anggaran renovasi itu dapat digunakan untuk semisal mengganti keramik dengan parket.
“Lalu ada pergantian interior, wallpaper yang diganti karena ada kebocoran air atau dindingnya yang sudah rusak karena terkena matahari lalu pergantian partisi,” katanya.
Pada saat itu, Erry menyatakan pengerjaan 192 ruang kerja itu dilakukan selama 1,5 bulan dan dilaksanakan pada tahun 2013.
Anggarkan Renovasi Toilet dan Pagar sebesar Rp 3 Miliar
Di tahun yang sama, DPR juga menganggarkan renovasi yaitu untuk toilet dan pagar yang jika ditotal sebesar Rp 3 Miliar.
Dikutip dari Kompas.com, penganggaran untuk penggantian pagar batas Gedung DPR dengan Taman Ria sebesar sekitar Rp 1 miliar.
Sedangkan untuk anggaran renovasi toilet sebesar hingga Rp 2 miliar.
Mengenai penganggaran renovasi toilet tersebut, Staf Humas Sekretariat Jenderal DPR saat itu, Jaka Winarko membeberkan alasan adanya renovasi yaitu adanya bau serta telah rusaknya toilet di Gedung DPR.
“Kan sudah banyak toilet di Gedung Nusantara I yang bau dan rusak sehingga memang perlu direnovasi,” ujarnya.
Hanya saja, saat itu, Ketua DPR, Marzuki Alie tidak tahu menahu mengenai adanya anggaran untuk perbaikan toilet tersebut.