Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan alasan penyelenggaraan Asesmen Nasional (AN).
AN menggantikan Ujian Nasional (UN) dengan penyempurnaan pengukuran aspek kognitif dan non-kognitif serta penggunaan teknologi.
"Penerapan AN sejalan dengan prinsip kami di Kemendikbudristek yaitu mengakselerasi transformasi pendidikan Indonesia, terutama dalam hal evaluasi pendidikan," ucap Nadiem dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-19 yang ditayangkan Channel YouTube Kemendikbud RI, Jumat (1/4/2022).
Penerapan AN, kata Nadiem, untuk evaluasi yang berorientasi pada mutu, sistem dan pengumpulan informasi yang terintegrasi.
Baca juga: Nadiem Makarim Luncurkan Merdeka Belajar Episode 19, Rapor Pendidikan Indonesia
Selain itu, Nadiem mengatakan AN mendorong refleksi dan perbaikan mutu pendidikan.
"AN merupakan model evaluasi pendidikan yang saat ini sangat kita butuhkan," tutur Nadiem.
AN diimplementasikan secara masif pada tahun 2021 dengan melibatkan seluruh elemen pendidikan.
Selain itu AN diterapkan di lebih dari 259 ribu satuan pendidikan tingkat SD atau MI sederajat, SMP atau MTs sederajat, sampai SMA atau MA sederajat, dengan melibatkan lebih dari 3,1 juta pendidik dan 6,5 juta peserta didik.
Seperti diketahui, Kemendikbudristek meluncurkan Rapor Pendidikan Indonesia dalam Merdeka Belajar Episode ke-19.
Rapor Pendidikan Indonesia ini merupakan tindak lanjut dari Asesmen Nasional (AN) Kemendikbudistek.
"Asesmen Nasional telah menjadi sistem evaluasi pendidikan mutakhir yang berfokus pada kompetensi literasi, numerasi, karakter, dan kondisi lingkungan belajar yang mendukung proses pembelajaran yang efektif," kata Nadiem dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-19 yang ditayangkan Channel YouTube Kemendikbud RI, Jumat (1/4/2022).