Situasi ini, lanjut dia, membuat regulator harus memberikan waktu yang lebih singkat dan cepat agar produk vaksin bisa segera diakses.
"Lalu diberikan pemikiran inovasi, diberikan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan dengan pertimbangan aspek keamanan, khasiat dan mutunya," terang Penny.
Baca juga: Vaksin Booster Saat Bulan Puasa, Lakukan 3 Persiapan Ini Agar Tubuh Tetap Fit dan Sehat
Terkait khasiat dan keamanan vaksin, Penny menegaskan bahwa hal tersebut sudah dibuktikan dalam uji klinik.
Sementara itu, terkait batas kedaluwarsa vaksin juga disebut harus melalui rangkaian pengujian, yaitu uji stabilitas.
Hal tersebut sesuai standar internasional, di mana persyaratannya minimal untuk izin penggunaan darurat obat dan vaksin adalah tiga bulan.
Penny Lukito juga mendorong industri farmasi swasta untuk bisa memproduksi dan mengembangkan vaksin di Indonesia.
Tentunya, kehadiran industri farmasi swasta guna membantu PT Bio Farma yang dikenal selama ini sebagai satu-satunya produsen vaksin di Tanah Air.
"Nah, dalam situasi pandemi ini kita bisa meningkatkan, mengembangkan industri farmasi kita menjadi industri farmasi swasta, yang juga ada untuk melengkapi Bio Farma sebagai satu-satunya produsen vaksin selama ini," kata Penny.
Baca juga: Syarat Naik Kereta Api Lebaran 2022: Sudah Vaksin Booster, Tak Perlu Tes Antigen atau PCR
Penny menambahkan, saat ini Indonesia masih memiliki dua hingga tiga industri farmasi swasta yang sedang berproses untuk menjadi produsen vaksin.
Ia menyebutkan, industri varmasi swasta yang turun mengembangkan vaksin adalah PT
Biotis Pharmaceuticals Indonesia (Biotis).
Penny mengatakan, PT Biotis bahkan berhasil mengembangkan vaksin Covid-19 halal selain Vaksin Sinovac, yaitu Vaksin Zifivax.
"Vaksin Zifivax ini sekarang sudah melalui uji klinis, dan dapat EUA (Emergency Use Authorization) dari BPOM baik untuk vaksin primer maupun vaksin booster. Dan sekarang sudah diproses fill and finish di PT Biotis," papar Penny.
Penny melanjutkan, sejauh ini, PT Biotis itu sudah memproduksi vaksin Zifivax hingga 3
batch.
"Tentunya, untuk mendukung kemandirian kita untuk vaksin ke depan," jelasnya.(Tribun Network/yud/kps/wly)