Adian mengatakan, seharusnya ada pembentukan struktur yang masif saat melakukan aksi.
Sebab menurutnyaa demo akan lebih terorganisir dan bisa mengantisipasi adanya penyusup.
"Ya harusnya semua sudah dihitung, kalau kita membuat aksi kan perangkat aksinya bisa sampai 12 struktur bahkan bisa sampai 24 struktur, sehingga dibentuk perangkat-perangkatnya, siapa yang bertanggung jawab di sisi kanan dan sisi kiri, menyortri rorang masuk dan sebagainnya," ucapnya.
Kronologi Ade Armando Dikeroyok
Berikut kronologi penganiayaan Ade Armando versi Nong Darol Mahmada, Sekjen Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) yang rilisnya diterima Tribunnews.com.
1. Pukul 14.00 Ade Armando didampingi dua orang kameramen (Indra Jaya Putra dan Bambang T) dan dua penulis (Belmondo Scorpio dan Rama) melakukan peliputan aksi demo di Gedung DPR RI.
2. Ade Armando dan tim datang melakukan peliputan atas nama Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS), tujuannya untuk membuat konten youtube dan media sosial Gerakan PIS.
3. Pada awalnya tidak ada masalah, bahkan beberapa media massa mewawancarai Ade Armando.
4. Pukul 15:35 tim menyepakati untuk menyudahi peliputan. Posisinya saat itu ada di depan pintu gerbang utama DPR.
5. Pukul 15:38 tim mundur dari posisi semula dan menjauh dari massa demontrasi.
6. Saat mundur beberapa orang massa di situ terlihat mengawasi dan saling berbisik diantara mereka.
7. Pukul 15:40 tiba-tiba didatangi oleh seorang ibu-ibu tidak dikenal sambil memaki-maki. Makian ibu-ibu inilah yang memicu massa.
8. Pukul 15:41 Ade Armando dan tim kemudian mundur ke dinding pagar DPR, kemudian didatangi massa yang mendorong-dorong Ade Armando.
9. Kemudian Tim liputan bergeser ke sebelah kiri depan gedung DPR. Mereka hendak meninggalkan lokasi karena sudah tidak kondusif.