TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menolak untuk membuka big data penundaan pemilu di hadapan mahasiswa Universitas Indonesia (UI).
Hal itu dikatakan Luhut saat agenda pertemuan dengan Rektor UI di Balai Sidang UI secara tertutup, Selasa (12/4/2022).
"Mau kalian apa? Biar saya jawab," tanya Luhut menghampiri gerombolan mahasiswa berseragam hitam.
Baca juga: Sosok 3 Tersangka Pengeroyokan Ade Armando Masih Buron, Dhia Ul Haq, Abdul Latif, dan Ade Purnama
Mahasiswa yang mendemo Luhut tersebut diketahui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI.
Mereka juga mengibarkan bendera kuning serta membentangkan tulisan 'turut berduka cita atas meninggalkan demokrasi UI dan Indonesia.'
Dalam dialog singkatnya, BEM UI meminta penjelasan Menko Luhut terkait big data yang pernah diutarakan dalam sebuah podcast.
BEM UI mendesak Luhut bertanggung jawab atas wacana penundaan Pemilu atau perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Kata Kapolres: 92 Remaja Menginap di Polres Tangerang, Terciduk Hendak Ikut Demo BEM SI di Jakarta
Berikut perdebatan mahasiswa yang berdemonstrasi dengan Menko Luhut:
Mahasiswa: Terkait wacana penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden, harus terus untuk ditegaskan oleh Pemerintah menolak wacana tersebut.
Kita baca di media bahwa Bapak Luhut Binsar Pandjaitan menyuruh ketua partai untuk mewacanakan penundaan pemilu.
Kita minta Bapak klarifikasi dan kita minta Bapak buka big data, apakah Bapak berani, Pak. Silakan, Pak!
Luhut: Siapa yang bilang saya minta presiden 3 periode?
Mahasiswa: Kita baca di media, Pak!
Luhut: Dengerin ya, jangan marah-marah. Saya tidak pernah mengatakan presiden 3 periode.