TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah memastikan ketersedian bahan bakar minyak (BBM) dan bahan pokok mencukupi jelang mudik Lebaran 2022.
Menurut Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, stok bahan pokok yang dipantau Kemendag dan Badan Pangan Nasional tergolong aman.
Saat ini, harga bahan pokok seperti gula, masih stabil di harga Rp 14.700 atau menurun dibanding pekan lalu.
Meski demikian, terjadi kenaikan tipis harga daging sapi sebesar 0,53 persen dibanding minggu lalu.
Baca juga: Presiden Jokowi Diminta Tertibkan Menteri yang Bahas Kenaikan Harga BBM
“Tetapi barang hortikultura seperti cabai merah, cabai merah keriting, cabai rawit merah sudah turun lebih dari 15 persen begitu juga dengan bawang terjadi penurunan."
"Dan yang naik sedikit adalah kedelai di harga Rp 100 dibanding minggu lalu,” kata Lutfi, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Jumat (15/4/2022).
Hal senada juga disampaikan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan.
Ia memastikan ketersediaan bahan pokok atau bapok di tengah gejolak pangan dunia.
Terutama selama puasa dan menjelang perayaan Lebaran.
Menurutnya, gejolak dunia bukan hanya dari harga, namun juga transportasi biaya logistik yang naik cukup tajam.
Sehingga, beberapa komoditas impor harus ada penyesuaian.
“Namun untuk komoditas tertentu yang menyangkut hajat hidup orang banyak akan ada subsidi."
"Misalnya kedelai, UMKM perajin tahu tempe kita pastikan ketersediaan pasokan kedelai dan siapkan bantuan berupa bantuan selisih harga,” jelas Oke, dikutip Tribunnews.com dari Kemendag.go.id.
Baca juga: Muhaimin Iskandar Ingatkan Pemerintah, Kenaikan Harga Bahan Pokok Pemicu Ekonomi Kolaps
Lebih lanjut, mengenai suplai distribusi BBM dan elpiji selama Ramadhan dan Lebaran juga dijamin aman.
Dari total prediksi 85,5 juta pemudik, 61,8 persen akan menggunakan mobil pribadi, motor dan bus, dan transportasi angkutan laut serta udara.
Dirut Pertamina Nicke Widyawati mengatakan terjadi peningkatan kebutuhan gasoline dan gasoil.
"Peningkatan tertinggi arus mudik diperkirakan sampai 29 persen, kemudian ada arus libur wisata sampai 36 persen dan arus balik 22 persen,” ucap Nicke.
Nicke menyebut, pihaknya telah menyiapkan suplai dan distribusi tambahan untuk infrastruktur armada.
Sebanyak 230 unit motor akan menjual BBM ke kendaraan yang terjebak kemacetan baik di tol maupun luar tol.
Pertamina Pastikan Stok BBM dan LPG Tersedia
Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati telah memastikan ketersediaan seluruh produk bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji.
Menurutnya, stok produk BBM termasuk solar sudah lebih dari stok biasanya.
“Stok untuk seluruh produk baik BBM maupun LPG ini tersedia.”
"Jadi kalau kita Indonesia menetapkan toko koperasi selama ini ada 21 hari sebagai gambaran untuk solar itu hari ini stoknya 23 hari, jadi sebetulnya sudah lebih dari stok yang biasanya,” kata Nicke, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV.
Lebih lanjut, Nicke mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi adanya peningkatan permintaan BBM menjelang Lebaran.
“Bagaimana antisipasi terhadap peningkatan dari permintaan ketika Idulfitri? kita sama-sama mengetahui selama 2 tahun terakhir tidak ada mudik, dan tahun ini Pemerintah sudah memperbolehkan sehingga kita sudah antisipasi prediksi hari perhari,” ucapnya.
Untuk itu, Pertamina menambah fasilitas untuk meningkatkan layanan bagi seluruh pemudik.
Seperti, menyediakan 220 unit motor race guna membantu masyarakat yang kehabisan BBM di tengah jalan.
Baca juga: Pergerakan Mudik Lebaran Tahun Ini Diprediksi 85,5 Juta Orang, Konsumsi BBM Bisa Naik 11 Persen
Nantinya, pemudik bisa menghubungi call center 135, kemudian share location, maka motor race akan menghampiri pemudik untuk mengisi BBM.
“Kita juga menambahkan fasilitas lain untuk mengurai kemacetan di jalan-jalan, kita mengerahkan 220 unit motor race yang kemudian bisa mengisi BBM nanti bapak ibu di tengah jalan kehabisan ke BBM, tinggal telepon ke call center 135 nanti motor ini akan mendatangi lokasi Bapak/Ibu untuk bisa mengisi BBM,” jelas Nicke.
Selain itu, Pertamina juga menambah mobile dispenser sebanyak 144 unit mobil TNI, akan dipasang di tempat yang tidak ada Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU).
“Jadi area-area yang tidak ada SPBU itu bisa dipasang di sana. Selain itu, ada SPBU temporary yang akan dipasang di jalan-jalan tertentu, itu infrastruktur yang kita siapkan,” ungkapnya.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com/Mutia Fauzia, Kompas.tv/Ninuk Cucu Suwanti)
Simak berita lainnya terkait BBM