TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko merasa tertarik dan kepincut setelah mendengarkan lagu berjudul Hati-Hati di Jalan karya Tulus.
Bukan tanpa sebab, menurutnya lagu tersebut sangat kontekstual dengan tradisi mudik yang bakal dijalani penduduk Indonesia pada ramadan tahun ini.
"Ini punya anak-anak muda kita. Anda harus berkreasi. Berkreasi tidak harus mahal. Barang tidak harus mewah. Tapi sederhana dan mengena. Semua orang akan melihat. Semua akan tertarik," ujar Moeldoko menanggapi lagu Hati Hati di Jalan, dalam keterangan yang diterima, Senin (18/4/2022).
Baca juga: Demokrat Apresiasi Julukan Bapak Perdamaian untuk SBY: Tapi Lebih Tepat Bapak Demokrasi
Baca juga: Menakar Peluang Erick Thohir dan Puan Maharani di Sumbagsel untuk Pilpres 2024
Menurut pemahaman Moeldoko, lagu "Hati-Hati di Jalan" sangat universal pemaknaannya.
"Kalau kalian akan pulang kampung. Sama dengan saya. Lagu ini kreatif, sederhana, dan punya value tinggi. Sekali lagi, tidak harus mahal," tegasnya.
Kekaguman atas karya Tulus ini menurut Moeldoko menjadi inspirasi yang mengajak generasi muda untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
"Anda pasti bisa. Mari kita nikmati lagu ini. Mas Tulus saya kagum dengan Anda. Karyamu luar biasa dan menjadi inspirasi. Bagi kita, semuanya untuk berbuat yg terbaik untuk negara dan bangsa," kata dia.
Moeldoko menyebut mungkin dirinya termasuk orang yang ke-51 juta yang mendengarkan dan menyukai lagu tersebut, sebagaimana jumlah penonton video lirik yang tembus angka 57 juta pada hari ini
"Siapa pun kita dalam suasana pandemi seperti ini kita tidak boleh berhenti untuk kreatif Selamat untuk Mas Tulus," pungkas Moeldoko.