Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja mengatakan pihaknya sangat terbuka terhadap kritik pemerhati pemilu maupun masyarakat.
Ia mempersilakan siapapun yang merasa ada ketidaksesuaian untuk menyampaikannya ke Bawaslu.
Termasuk soal seleksi penyelenggara pemilu dalam hal ini jajaran pengawas daerah.
"Kami sangat terbuka terhadap kritik dari pemantau dan masyarakat. Jika ada yang tidak sesuai, silakan sampaikan kepada kami. Karena kami ingin melakukan seleksi penyelenggara pemilu lebih baik lagi ke depan," kata Bagja dalam keterangannya, ditulis Selasa (19/4/2022).
Ia menerangkan Bawaslu akan terus mengedepankan keterwakilan perempuan dalam proses seleksi jajaran pengawas daerah.
Dalam upaya memenuhinya, Bawaslu menyusun sejumlah strategi.
Baca juga: Bareng KPU-Bawaslu PPATK Bentuk Satgas Pemilu, Pelototi Profil Jutaan Nama Termasuk Capres-Cawapres
Salah satunya yakni menggiatkan sosialisasi rekrutmen demi menjaring partisipasi perempuan lebih luas lagi untuk mengikuti proses seleksi penyelenggara pemilu di daerah.
"Salah satunya kami akan melakukan sosialisasi rekrutmen secara luas terutama untuk menjaring keikutsertaan perempuan dalam proses seleksi," ungkap dia.
Sementara itu Anggota Bawaslu Endang Wihdatiningtyas berharap tak ada latar belakang tertentu untuk menentukan pilihan siapa yang dipilih menjadi pengawas pemilu di daerah. Menurutnya pertimbangan pemilihan harus semata didasari pada data valid.
"Saya harap tidak ada latar belakang tertentu dalam menentukan pilihan. Misal organisasi atau hal lainnya, tetapi harus dilandasi data yang valid dan keterwakilan perempuan terpenuhi," ujar Endang.