TRIBUNNEWS.COM - Fenomena langit Hujan Meteor Lyrid dikabarkan akan terjadi pada 21-22 April 2022.
Mengutip Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Lyrids bakal mencapai puncaknya pada akhir April.
Hujan meteor Lyrid adalah hujan meteor tahunan yang titik radiannya berada di konstelasi Herkules dekat Vega, bintang paling terang di konstelasi Lyra.
Baca juga: 7 Fenomena Astronomi di Bulan Ramadhan 2022: Ada Hujan Meteor Lyrid
Hujan meteor Lyrids ini bersumber dari puing-puing yang ditinggalkan oleh komet bernama C/1861 G1 Tatcher.
Setiap tahunnya pada waktu yang sama, benda langit yang satu ini akan menghantam atmosfer dan terbakar, memperlihatkan pemandangan fantastis secara singkat.
Lyrid merupakan hujan meteor tertua yang diketahui.
Peneliti sudah mengamati hujan meteor ini selama 2.700 tahun.
Penampakan hujan meteor Lyrid pertama yang tercatat yakni 687 SM oleh orang China.
Lyrids dikenal dengan meteor yang cepat dan terang.
Lyrids sering meninggalkan ekor bercahaya saat masuk ke atmosfer bumi.
Ekor tersebut dapat diamati selama beberapa detik.
Mengutip Kontan.co.id, puncak hujan meteor Lyrids yang terjadi 21-22 April mendatang bisa menghasilkan 15 hingga 20 meteor per jam dalam kondisi yang terlihat ideal.
Cuaca cerah juga mempengaruhi seberapa terlihatnya hujan meteor ini.
Untuk diketahui, hujam meteor Lyrids bisa dilihat tanpa menggunakan alat bantu.