TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek menerbitkan 113 Surat Keputusan Izin Pembukaan Program Studi Sarjana Terapan yang merupakan transformasi dari program studi diploma tiga (D-3).
Penyerahan SK dilakukan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto kepada enam perwakilan perguruan tinggi.
Sementara, perguruan tinggi lain berpartisipasi langsung secara daring.
Enam kampus tersebut, adalah Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Bali, Politeknik Enjinering Indorama, Politeknik Meta Industri, dan Universitas Kristen Indonesia.
"Upgrading D3 menjadi S.Tr bukan sekadar menambah satu tahun masa studi, namun menghadirkan prodi sarjana terapan yang kurikulumnya disusun bersama industri dan dunia kerja, program magang industri yang dirancang bersama industri," ujar Wikan melalui keterangan tertulis, Jumat (22/4/2022).
Baca juga: Pengakuan Buruh yang Jual 2 Remaja Bogor ke Pria Hidung Belang: Tiap Hari Layani Pelanggan
Baca juga: Kisah 7 Bocah Bekasi Bolos Sekolah demi Ikut Demo di Patung Kuda
Penyerahan SK ini, kata Wikan, turut mendorong peningkatan mutu dunia pendidikan tinggi vokasi agar makin terpadu dengan dunia industri dan usaha.
"Keterampilan para sarjana terapan tidak akan kalah dari lulusan diploma tiga,” tutur Wikan.
Dari 113 kampus, 45 di antaranya merupakan penerima bantuan Competitive Fund (CF) Vokasi 2021.
Dalam kesempatan ini, juga diserahkan satu Surat Keputusan Izin Pembukaan Program Diploma Dua Jalur Cepat.
Program D-3 menjadi Sarjana Terapan masih terus bertambah dari berbagai perguruan tinggi seluruh Indonesia.
Apabila ke depannya ingin melanjutkan studi, maka para sarjana terapan bisa melanjutkan ke prodi S-2 Terapan, baik di dalam negeri, maupun di luar negeri.
"Sarjana Terapan adalah setara dengan S1 dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), yaitu level 6. S.Tr didesain menerapkan minimal 60 persen praktek, sisanya teori,” kata Wikan.
Baca juga: Ayah di Bogor Rudapaksa Anak Kandung Sejak 2019 Karena Istri Stroke, Pelaku: Saya Kapok
Sebelumnya, 2021 lalu, Program Competitive Fund Vokasi membantu 232 program studi pada 167 perguruan tinggi, dengan total nilai sebesar Rp114 miliar.
Lalu memberi manfaat kepada enam ribu mahasiswa dan dua ribu dosen, serta melibatkan 344 mitra industri dan 64 mitra SMK.
Pada 2022, terdapat dua fokus utama program Competitive Fund Vokasi, yaitu Program Penyiapan dan Program Penguatan. Transformasi Program Studi Diploma Tiga menjadi program sarjana terapan.