“Terlepas akhirnya Jakarta melepas koordinasinya ke pusat, tapi waktu itu Jakarta cukup bagus,” tuturnya.
“Bahkan kalau kita mau jujur DPRD PSI memberi apresiasi ke Anies Baswedan. Waktu Covid-19 yang terpenting apa yang dilakukan ketika itu. Karena waktu itu yang paling penting adalah bagaimana buat pemerintah daerah dan pusat itu saling membantu,” tambah Tsamara.
Baca juga: Tsamara Amany Mundur dari Ketua DPP dan Keanggotaan PSI
Lebih lanjut, Tsamara membeberkan bahwa suaminya tersebut memang telah berteman lama dengan Anies Baswedan sehingga ia menegaskan alasan keluarnya dari PSI bukan karena berbeda pandangan politik dengan Ismail.
“Udah pasti enggak (bukan karena suami mendukung Anies Baswedan). Pak Anies datang dalam pernikahan kita dan aku tahu Pak Anies dan Aji itu temenan karena sama-sama pernah sekolah, pernah ngobrol bareng."
“Kalau alasannya begitu, enggak usah nikah aja dari awal. Tentunya enggak,” katanya.
Selanjutnya, perempuan lulusan Universitas Paramadina ini mengungkapkan suaminya tidak melarang mengkritik Anies setelah menikah.
“Aku pikir (suami enggak pernah melarang saya mengkritik Anies), setelah kita menikah kan aku juga masih kritik Mas Anies.”
“Tapi yakin, kritik itu kan sifatnya kinerja. Tidak dengan tudingan fitnah ke Pak Anies. Aku pikir enggak ada masalah,” jelasnya.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Tsamara mengumumkan mundur dari keanggotaannya sebagai Ketua DPP sekaligus kader PSI.
Hal ini dirinya katakan melalui sebuah unggahan video di akun Instagram serta kanal YouTubenya pada Senin (18/4/2022) silam.
Dalam video tersebut, Tsamara menyatakan alasan dirinya mengundurkan diri adalah atas dasar kepentingan pribadi serta membutuhkan perjalanan baru.
“Saya merasa, saya membutuhkan perjalanan baru di luar partai politik. Untuk saat ini, saya ingin fokus mengabdi untuk Indonesia melalui cara-cara lainnya,” ujarnya.
Baca juga: Ikut Komentari Aksi Pawang Hujan Mandalika, Tsamara Amany: Pawang Bagian dari Kebudayaan Indonesia
Cara-cara lain yang dimaksud Tsamara adalah fokus menyuarakan dan mengabdi untuk kepentingan perempuan.
Tsamara juga menegaskan, mundurnya dirinya dari PSI bukan untuk berpindah ke partai politik (parpol) lain.
“Perlu ditegaskan bahwa saya mengundurkan diri dari PSI secara baik-baik tanpa konflik apapun atau perbedaan pandangan,” tegasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)