Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, bonus demografi yang dimiliki Indonesia harus dioptimalkan dengan baik penduduk usia muda untuk mewujudlan visi Indonesia negara maju pada tahun 2045.
Pada tahun 2030 saja, lanjut Erick, ketenagakerjaan di Indonesia membutuhkan 17 juta jiwa untuk ekonomi digital.
"Sekarang 54 persen dari penduduk Indonesia adalah milenial dan generasi z, partisipasi pemuda dalam pembanguan bangsa sangatlah penting," kata Erick Thohir, saat berdiskusi dengan Gen Z bersama Cinta Laura di Eighteen Coffe, yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, Minggu (24/4/2022).
"Ketenagakerjaan pemuda pada tahun 2030, Indonesia sangat membutuhkan 17 juta tenega kerja untuk ekonomi digital," imbuhnya.
Baca juga: Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Kementan Dorong Pertanian Organik Bersertifikasi
Baca juga: Aktivitas Impor Bantu Perekonomian Nasional Tumbuh dan Berkembang
Oleh karena itu, kata dia, perlu disiapkan anak-anak muda agar memiliki literasi digital yang tinggi, dengan tujuan terbentuknya human center society yang menyeimbangkan tujuan ekonomi dan menyelesaikan masalah sosial dengan sistem dunia nyata dan dunia maya yang terintegrasi.
"Untuk itulah kita harus ciptakan generasi muda yang melek digital dan berinovasi," kata Erick.
Terlebih lagi, pada 1928, sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru Nusantara mencatatkan tonggak sejarah dengan melakukan ikrar Sumpah Pemuda.
Kata Erick, pemuda berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia, merekalah yang memiliki keberanian dan tekad kuat untuk berusaha melepaskan Indonesia dari penjajahan kolonial Belanda.
Potensi ekonomi digital Indonesia mencapai 4.500 triliun, dengan pertumbuhan yang jauh lebih cepat sampai 8 kali dari pertumbuhan GDP negara. Hal ini akan menjadi lokomotif besar ekonomi.
Baca juga: Sandiaga Uno Ingatkan Jajarannya Buat Acara di Sentra Ekonomi Kreatif
Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir Dukung Penguatan Ekonomi Kreatif untuk Generasi Muda
Menurut Erick, dalam memaksimalkan potensi ekonomi digital tersebut, terdapat tiga hal penting yang perlu diperhatikan.
Pertama, sumber daya manusia demi terwujudnya knowledge based economy. Kedua, ekosistem yang sedang dibangun dengan luar biasa. Terakhir, kemauan keberpihakan atau nasionalisme.
Erick menyampaikan, Kementerian BUMN berkomitmen memberikan kesempatan yang sama kepada para pemuda untuk mendorong kepemimpinan muda.
"Di tahun 2023, saya ingin 10 persen direksi BUMN diisi oleh anak-anak muda. Perempuan juga harus punya andil mengambil bagian hal ini, minimal 25 persen direksi BUMN kita adalah perempuan. Selain itu, talenta-talenta BUMN akan kita dorong untuk digital ready," ujarnya.
Dia juga berpesan agar pemuda harus jadi pembelajar sepanjang hayat dan tidak takut bereksperimen, terus mencari tahu, menemukan pertanyaan baru, dan mencari jawaban yang baru.
"Mengutip kata-kata Superman, There is a superhero in all of us, we just need the courage to put on the cape. Masing-masing kita punya jiwa superhero, kita hanya perlu keberanian untuk memunculkan potensi itu," pungkas Erick. (*)