News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebaran 2022

Soal Penentuan 1 Syawal 1443 H, Kemenag: Secara Hisab Dimungkinkan Berhasil Dirukyat

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas falakiyah melakukan ru'yatul hilal (melihat hilal) untuk menentukan awal bulan ramadan 1443 Hijriah menggunakan teropong di Masjid Al-Musyariin, Basmol, Kembangan, Jakarta Barat, Jum'at (1/4/2022). Dalam pemantauan tim di lokasi tersebut tidak mendapatkan atau tidak tampak hilal. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Agama (Kemenag) melalui Tim Unifikasi Kalender Hijriyah mengumumkan, secara hisab, hilal awal Syawal 1443 H di Indonesia berhasil dirukyat hari ini, Minggu (1/5/2022).

Anggota Tim Unifikai Kalender Kemenag, Cecep Nurwendya menyebutkan penyebab dari berhasilnya hilal dirukyat lantaran berdasarkan perhitungan, posisi bulan hari ini telah berada dalam Kriteria Baru Menrteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

“Berdasar hisab Kriteria Baru MABIMS, baik menggunakan elongasi toposentrik maupun geosentrik di Indonesia sudah memenuhi syarat kriteria minimum tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat,” kata Cecep, Minggu (1/5/2022) saat pemaparan posisi hilal dalam Seminar Posisi Hilal Penentu Awal Syawal 1443 H seperti dikutip dari kemenag.go.id.

Lebih lanjut, Cecep menjelaskan, rumusan tinggi hilal yaitu 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat adalah kriteria baru MABIMS dalam penentuan awal bulan kamariah yang mulai diterapkan pada Ramadhan tahun 2022.

Dirinya menuturkan, posisi hilal ini dilihat dari sudut terjauh bulan (elongasi) diukur dari pusat inti bumi (geosentrik) da diukur dari permukaan bumi.

Baca juga: HASIL Sidang Isbat Kemenag Diumumkan Jam 19.15 WIB, 1 Syawal 1443 H Jatuh 2 atau 3 Mei? Cek di Sini

Baca juga: Kapan Idul Fitri 2022 Menurut Kemenag? Ini Jadwal Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1443 H

Kemudian, Cecep mengatakan, pada 29 Ramadan 1443 H yang jatuh pada hari ini, ketinggian hilal di Indonesia berada pada rentang 3,79 derajat sampai 5,56 derajat.

“Ini menunjukkan semua daerah telah memenuhi tinggi Kriteria Baru MABIMS,” jelasnya.

Lantas, untuk rentang elongasi geosentrik berada di kisaran antara 5,2 derajat hingga 7,2 derajat.

“Artinya, sebagian daerah telah memenuhi kriteria baru MABIMS. Karena menggunakan konsep wilayatul hukmi, maka bisa dikatakan, Indonesia sudah memenuhi kriteria,” jelas Cecep.

Hanya saja, Cecep memaparkan pemerintah perlu melihat hasil pengamatan langsung (rukyatul hilal) untuk melengkapi hasil hisab yang telah dipaparkan.

“Untuk tujuan kemaslahatan umat, rukyat di Indonesia dilakukan sebagai konfirmasi dari hisab,” paparnya.

Diberitakan Tribunnews sebelumnya,Kemenag menggelar sidang isbat (penetapan) 1 Syawal 1443 H sebagai Idul Fitri pada Minggu (1/5/2022) hari ini.

Dalam sidang isbat itu, Kemenag akan menetapkan apakah Idul Fitri 1 Syawal 1443 H jatuh pada tanggal 2 atau 3 Mei 2022?

Adapun hasil sidang isbat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H akan diumumkan setelah selesai sidang pada pukul 19.15 WIB.

Masyarakat dapat memantau hasil sidang isbat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H melalui link live streaming yang telah Tribunnews.com sediakan.

Selain itu, hasil sidang isbat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H disiarkan langsung oleh TVRI sebagai TV Pool dan RRI.

Pengumuman hasil sidang isbat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H disampaikan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Berikut link live streaming untuk menyaksikan hasil sidang isbat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H atau Lebaran 2022:

1. TVRI (TV pool)

LINK

LINK

LINK

2. YouTube Kemenag

LINK

3. Fanpage Kemenag

LINK

4. Instagram Kemenag

LINK

5. YouTube Bimas Islam Kemenag

LINK

Rangkaian Tahapan Penentuan 1 Syawal 1443 H

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat (penetapan) Idul Fitri 1 Syawal 1443 H hari ini, Minggu (1/5/2022). (Tangkap layar akun Instagram @kemenag_ri)

Sidang isbat akan berlangsung di Auditorium HM Rasjidi Kemenag pada Minggu hari ini mulai pukul 17.00 WIB.

Sidang akan didahului dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag.

Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menjelaskan, sidang isbat mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal.

Secara hisab, semua sistem sepakat, ijtimak menjelang Syawal jatuh pada Minggu, 1 Mei 2022.

Menurut Kamaruddin, awal Syawal 1443 H menunggu hasil rukyatul hilal.

"Kemenag akan menggelar rukyatul hilal pada 99 titik di seluruh Indonesia."

"Rukyatul hilal tersebut akan dilaksanakan oleh Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Peradilan Agama dan Ormas Islam serta instansi lain," katanya.

"Hasil rukyatul hilal yang dilakukan ini selanjutnya akan dilaporkan sebagai bahan pertimbangan Sidang Isbat Awal Syawal 1443 H," lanjutnya.

Setelah Pemaparan Posisi Hilal dilanjutkan dengan sidang isbat yang digelar secara tertutup pada pukul 18.00 WIB dan diawali dengan salat Magrib.

Kemudian, Menteri Agama akan mengumumkan hasil sidang isbat (penetapan) Idul Fitri 1 Syawal 1443 H melalui telekonferensi.

Pengumuman dari Menteri Agama akan disampaikan sekira pukul 19.15 WIB.

Sidang isbat awal Syawal 1443 H akan dihadiri sejumlah Duta Besar Negara Sahabat, Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Termasuk dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium.

Peserta lainnya adalah pakar falak dari ormas-ormas Islam, lembaga dan instansi terkait, Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag, dan pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam serta Pondok Pesantren.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Sri Juliati)

Artikel lain terkait Lebaran 2022

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini