"Yang kita maksud dengan suspek Hepatitis akut berat ini hanya baru berdasarkan gejala-gejala klinis yang muncul seperti diare, demam, kuning dan tentunya ada pemberatan dalam kasus tersebut seperti penurunan kesahadaran yang kemudian dibutuhkan penanganan ICU," lanjut Nadia.
Sebelumnya, dikabarkan sebanyak lima dari 15 anak meninggal dunia akibat tersuspek penyakit Hepatitis Akut ini.
Menkes Beri Penjelasan
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan penjelasan soal penyakit hepatitis akut yang baru-baru ini membuat masyarakat was-was.
Menkes Budi menyebut jumlah ini masih relatif kecil apabila dibandingkan dengan jumlah kasus di Inggris yakni 115 kasus.
Baca juga: Pemerintah Didesak Edarkan Surat Kewaspadaan untuk Sekolah Soal Hepatitis Akut
Hal tersebut dikonfirmasi Menkes Budi saat melakukan konpers yang ditayangkan secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/5/2022).
Kendati demikian, pemerintah tetap akan terus berkoordinasi dengan CDC Amerika dan Inggris terkait dengan bahaya dan cara penanganan penyakit ini.
"Kita sudah melakukan koordinasi dan diskusi dengan teman-teman dari CDC Amerika dan juga dengan Inggris."
Baca juga: Hepatitis Akut adalah Peradangan Akut Parenkim Hati, Apa Gejala Hepatitis Akut pada Anak?
"Sehari sesudah Lebaran, kami sudah mendapatkan banyak informasi dari mereka memang kesimpulannya belum bisa dipastikan virus apa yang 100 persen menyebabkan adanya penyakit hepatitis ini."
"Ini kemungkinan besar adalah Adenoviruses 41, tapi ada juga banyak kasus yang tidak ada (kaitannya) dengan Adenoviruses 41," terang Menkes Budi.
Demi pencegahan, Menkes Budi menghimbau agar masyarakat lebih sering menerapkan kebersihan tangan dan makanan.
Temuan Dugaan Hepatitis Akut di NTB
Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima merilis, ada 10 anak sakit dengan gejala menyerupai Hepatitis Akut.
Mereka saat ini dirawat di pusat-pusat kesehatan.
Baca juga: Cara Cegah Hepatitis Akut Misterius, Kemenkes: Tidak Bergantian Alat Makan hingga Cuci Tangan