Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pangdam XIII Merdeka Mayor Jenderal TNI Alfret Denny Djoike Tuejeh mengaku sempat bingung saat tahu ada putri prajuritnya yakni Serda Fredrik Lumowa yang kembar siam.
Ia merasa bingung bagaimana menyelesaikan persoalan tersebut.
"Pada waktu saya dilaporkan oleh Danrem jujur saya sendiri agak bingung ini penyelesaian masalah ini seperti apa, dioperasinya di mana dan bagaimana," kata Alfret saat video conference dengan Dudung di Mabesad Jakarta pada Rabu (11/5/2022).
Namun demikian, ia mulai tenang setelah melaporkan hal tersebut kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Hal tersebut karena, Dudung langsung ingin melihat kondisi kedua putri Fredrik dan memerintahkannya untuk membantu pelaksanaan operasi pemisahan.
"Saya ingat persis perintah Bapak itu sudah operasi saja berapapun biayanya nanti bianya nanti biar saya yang nanggung, kita yang tanggung, atau kalau perlu operasi di RSGS (RSPAD Gatot Soebroto)," kata Alfret.
Namun demikian, lanjut dia, ternyata kondisi kedua bayi tersebut, Joana dan Jofelin, telah dipantau tim dokter RSUP Prof Kandou Manado sejak lahir.
Sehingga, kata dia, Dudung memutuskan untuk melaksanakan operasi pemisahan di rumah sakit tersebut.
Baca juga: KSAD Minta RS Milik TNI Bantu Masyarakat Butuh Pertolongan: Sekalipun Tidak Bawa BPJS, Layani Dulu
"Dari RS Kandou juga membantu kita sepenuhnya Bapak kita tidak mengeluarkan biaya untuk itu terimakasih Pak Dokter. Dan yang terakhir tentunya ini adalah kebahagiaan kita semua tadi kita sudah lihat di layar sudah lari-lari. Sekali lagi terima kasih Bapak KSAD ini semua menjadi berkah untuk kami semua di sini," kata dia.
Sebelumnya operasi Joana dan Jofelin dilakukan pada Kamis (21/5/2022) dari pukul 08.30 WITA hingga pukul 12.46 WITA di RSUP Prof Kandou Manado.
Operasi tersebut berjalan dengan lancar dan berhasil.
Operasi tersebut dilakukan oleh Tim dokter terpadu sebanyak 67 orang dokter yang diketuai oleh DR, dr Harsali Lampus Sp.BA .