TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 50 ribu buruh akan mengikuti aksi untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day pada Sabtu (14/5/2022) besok.
Puluhan ribu buruh dari Partai Buruh dan Gerakan Buruh Indonesia itu akan berunjuk rasa di depan gedung DPR RI.
Kemudian, massa aksi melaksanakan longmarch ke Gelora Bung Karno sebagai rangkaian acara May Day 2022.
Dalam acara puncak peringatan May Day pada Sabtu besok, para pimpinan konfederasi buruh dunia disebut akan berpidato di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Baca juga: Besok Buruh Gelar May Day Fiesta di GBK, Polisi Pastikan Tak Ada Pengalihan Arus Lalu Lintas
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengungkapkan salah satu yang akan berpidato ialah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Serikat Buruh Dunia (International Trade Union Confederation (ITUC)), Sharan Burrow.
Sharan Burrow disebut akan menyampaikan pidato melalui live streaming yang disiarkan di GBK.
“May Day Fiesta akan diisi oleh Pidato Sekjen Serikat Buruh Dunia, Sharan Burrow melalui live streaming yang akan disiarkan di GBK,” kata Said Iqbal pada konferensi pers, Jumat (13/5/2022).
Said Iqbal menambahkan, May Day Fiesta juga akan diisi oleh orasi dari serikat buruh internasional dan Partai Buruh dari negara lain.
Diberitakan Tribunnews.com, Sekjen Serikat Buruh se-Asia Pasifik (ITUC AP), Shoya Yoshida disebut juga akan memberikan pidato secara virtual.
Selain itu, Presiden Serikat Buruh Jerman (DGB), Presiden Konfederasi Serikat Buruh Brasil, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Australia, Konfederasi Serikat Buruh Finlandia, akan turut memberikan pidato.
Sementara itu, Partai Buruh dari negara lain adalah Partai Buruh Brasil, Partai Buruh Australia, dan Partai Buruh Finlandia turut berpartisipasi dalam aksi di GBK.
“Mereka akan memberikan sambutan-sambutan live streaming di acara di GBK,” ujarnya.
Lebih lanjut, Said Iqbal mengatakan, massa yang awalnya 100 ribu dikurangi menjadi 50-an ribu orang.
Massa tersebut, berasal dari DKI, Jabar, dan Banten.
Namun, ia memastikan aksi juga akan dilakukan secara serempak di berbagai daerah.
Said Iqbal menyebut, buruh akan menyuarakan 18 tuntutan.
Di antaranya menolak Omnibus law UU Cipta Kerja dan tuntutan agar pemerintah menurunkan harga bahan pokok (minyak goreng, daging, tepung, telur, dll), BBM, dan gas.
“Kami berharap pemerintah bisa mendengarkan apa yang menjadi aspirasi buruh. Partai Buruh dan Gerakan Buruh Indonesia akan mengawal 18 isu ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Polda Metro Jaya mengimbau warga tidak berolahraga di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (14/5/2022).
Imbauan itu disampaikan karena sejumlah elemen buruh bakal menggelar kegiatan May Day Fiesta 2022 dalam rangka memperingati Hari Buruh International di lokasi tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo, menjelaskan akan ada ratusan bus yang mengangkut massa.
"Sebaiknya enggak berolahraga dulu di GBK karena dari pagi akan ada kedatangan bus-bus di antara 800 sampai 1.000 bus yang akan angkut massa hadiri (kegiatan) May Day Fiesta," katanya di kawasan Monumen Nasional, Kamis (12/5/2022).
Menurut Sambodo, kegiatan tersebut akan diawali aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, dilanjutkan longmarch ke Gelora Bung Karno.
"Dari pagi ada beberapa elemen yang melaksanakan unjuk rasa di depan DPR/MPR," kata Sambodo.
Baca juga: Aksi May Day di Sumatera Utara Akan Dipusatkan di Kantor DPRD
16 Tuntutan Buruh
Presiden Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyebut ada 16 tuntuntan buruh yang akan disampaikan pada puncak peringatan May Day, Sabtu besok.
Berikut ini 16 tuntutan buruh pada kegiatan 14 Mei 2022, dikutip Tribunnews.com dari Kontan.co.id:
1. Tolak omnibus law UU Cipta Kerja;
2. Turunkan harga bahan pokok (minyak goreng, daging, tepung, telur, dll), BBM, dan gas;
3. Sahkan RUU PPRT, tolak revisi UU PPP, tolak revisi UU SP/SB;
4. Tolak upah murah;
5. Hapus outsourcing;
6. Tolak kenaikan pajak PPn;
7. Sahkan RPP Perlindungan ABK dan Buruh Migran;
8. Tolak pengurangan peserta PBI Jaminan Kesehatan;
9. Wujudkan kedaulatan pangan dan reforma agraria;
10. Stop kriminalisasi petani;
11. Biaya pendidikan murah dan wajib belajar 15 tahun gratis;
12. Angkat guru dan tenaga honorer menjadi PNS;
13. Pemberdayaan sektor informal;
14. Laksanakan Pemilu tepat waktu 14 Februari 2024 secara jurdil dan tanpa politik uang;
15. Redistribusi kekayaan yang adil dengan menambah program jaminan sosial (jaminan makanan, perumahan, pengangguran, pendidikan, dan air bersih); dan
16. Tidak boleh ada orang kelaparan di negeri yang kaya.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Larasati Dyah Utami/Gita Irawan, Kompas.com/Tria Sutrisna, Kontan.co.id/ Vendy Yhulia Susanto)
Simak berita lainnya terkait Hari Buruh Internasional