Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kebiasaan hidup bersih dan menjaga kesehatan di masa pandemi Covid-19 menjadi modal masyarakat dunia lebih siap menghadapi penyakit atau wabah di masa mendatang.
Hal ini merespons kemungkinan penyakit hepatitis akut berat menjadi pandemi seperti Covid-19.
Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, penduduk secara global telah banyak belajar dari pandemi Covid-19, dimana kini negara-negara sudah lebih waspada dan terbiasa dengan penggunaan masker dan menjaga kesehatan serta kebersihan.
"Dengan perubahan perilaku behavior dari masyarakat dunia itu, maka risiko untuk menjadi pandemi (hepatitis akut berat ini) saya kira kecil, namun risiko untuk menjadi setingkat pandemi lumayan," ucap dalam kegiatan virtual akhir pekan lalu.
Menurutnya, potensi hepatitis akut berat menjadi pandemi sangatlah kecil. Meski demikian, penyakit ini tetap perlu diwaspadai.
Baca juga: Hepatitis Akut Misterius Kemungkinan Bagian dari Long Covid-19, Ini Kata Pakar Epidemiologi Soal Itu
Di Indonesia sendiri, dalam kurun waktu satu bulan penyebarannya cukup cepat, semula 3 kasus sekarang ditemukan 18 kasus dugaan.
"Apakah bisa menjadi pandemi tentu jadi pertanyaan yang sulit, karena kan kalau dari Oktober sekarang udah 7 bulan kasusnya sekitar 300 mengenai di sekitar 20-an negara. Jadi kencenderungannya untuk menyebar jelas sekali. Namun untuk menjadi pandemi perlu banyak syarat lain," imbuhnya.
Dokter di RS Kramat 128 ini menyebut, masih sangat sulit menebak kondisi lanjutan penyakit misterius ini. Pasalnya, kini penyelidikan asal muasal atau penyebab ini masih terus berjalan.
Ada banyak faktor risiko yang terus diteliti misalnya virus Adenovirus. Virus ini bisa menular lewat batuk, pilek, bersin termasuk bisa bikin pneumonia tapi Adenovirus strain yang lain.
"Sebagian besar lewat oral walaupun potensial bisa juga lewat droplet. intinya tidak mudah menjawab pertanyaan ini," kata Prof Zubairi.