News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Buku Nasional Diperingati Tanggal 17 Mei, Simak Sejarah dan Kumpulan Ucapan Hari Buku Nasional

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Buku - Hari buku nasional diperingati setiap 17 Mei, bersamaan dengan tanggal didirikannya perpustakaan, simak sejarah dan kumpulan ucapannya berikut ini.

TRIBUNNEWS.COM - Hari Buku Nasional diperingati setiap tanggal 17 Mei.

Hari Buku Nasional diperingati untuk pertama kalinya pada tahun 2002.

Dikutip dari ppid.serang.kota, Kemendikbud menyebut Hari Buku Nasional merupakan hasil pemikiran dari Menteri Pendidikan dari Kabinet Gotong Royong, Abdul Malik Fadjar periode 2001-2004.

Hari Buku Nasional diperingati sebagai bentuk upaya pemerintah untuk mendorong kemajuan Indonesia, karena minat baca masyarakat Indonesia yang masih rendah.

Baca juga: Link Twibbon Hari Buku Nasional 17 Mei 2022, Lengkap dengan Cara Buat dan Bagikan ke Media Sosial

Baca juga: Pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2022 Dimulai Hari Ini, Berikut Dokumen yang Harus Dibawa Peserta

Dikutip dari bobo.grid.id, tanggal penetapan hari buku nasional ditetapkan bersamaan dengan perayaan Perpustakaan Nasional.

Perpustakaan Nasional, mulai didirikan pada 17 Mei 1980. 

Maksud dari tanggal penetapan itu adalah untuk menunjukkan filosofi bahwa buku sangat erat kaitannya dengan perpustakaan.

Penetapan Hari Buku Nasional jadi salah satu upaya pemerintah untuk memacu minat baca masyarakat Indonesia.

Selain itu gagasan Hari Buku Nasional juga dimaksudkan untuk menaikkan penjualan buku di Indonesia.

Selain itu dicetuskannya hari buku nasional juga karena melihat kondisi memprihatinkan di Indonesia, di mana rata-rata hanya 18 ribu judul buku yang dicetak setiap tahunnya.

Jumlah tersebut jauh di bawah Jepang dengan 40 ribu judul buku per tahun atau China dengan 140 ribu judul per tahun.

Tujuan utama dari diadakannya Hari Buku Nasional adalah agar masyarakat Indonesia dapat meningkatkan kemampuan melek angka dan huruf mereka.

Menurut laporan UNESCO, tingkat melek huruf di Indonesia pada orang dewasa atau penduduk berusia di atas 15 tahun, pada 2002 hanya 87,9 persen.

Angka tersebut kalah jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia (88,7 persen), Vietnam (90,3 persen), dan Thailand (92,6 persen) di tahun yang sama.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini