TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah mulai melakukan transisi dari pandemi menjadi endemi secara bertahap.
Hal ini dilakukan karena melihat situasi Covid-19 di Indonesia semakin membaik.
Informasi tersebut diungkapkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin secara daring yang disiarkan melalui YouTube Kompas Tv, Selasa (17/5/2022).
"Pemerintah melakukan transisi dari endemi menjadi pandemi secara bertahap," kata Menkes Budi.
Penerapan ini didasari oleh landainya jumlah kasus di Indonesia, meski kemarin masyarakat merayakan Idul Fitri.
Jika melihat kasus sebelumnya, lonjakan akan meninggi apabila mobilitas masyarakat tinggi.
Namun, setelah hari besar umat muslim tersebut, hingga saat ini belum ada tanda-tanda kenaikan kasus.
Baca juga: Kasus Covid Semakin Landai, Uni Eropa Longgarkan Aturan Penggunaan Masker, Tapi Tidak dengan Jerman
Melihat kondisi sekarang ini, dapat disimpulkan bahwa kenaikan kasus terjadi akibat adanya varian baru.
"Kenaikan kasus Covid-19 disebabkan karena varian baru."
"Jadi kita telah mengetahui adanya lonjakan kasus terjadi karena adanya varian baru."
"Ini jauh lebih menentukan (lonjakan kasus) dibandingkan dengan adanya (gelaran) acara-acara besar seperti lebaran dan tahun baru," lanjut Budi.
"(Seperti peningkatan) yang terjadi di Amerika, Jepang, Taiwan itu karena adanya varian baru, yakni Omicron BA 2," lanjut Menkes Budi.
Namun, yang terjadi di Indonesia saat ini, jumlah kasus masih stabil rendah meski varian baru telah menyebar di Indonesia.
"Yang menariknya di Indonesia dan India, varian tersebut sudah dominan juga."
"Tetapi (di Indonesia berbeda) dengan negara negera lain seperti China dan Amerika, kita tidak mengamati adanya kasus yang melonjak tinggi karena adanya varian baru itu," jelas Menkes Budi.
Hal ini dapat disebabkan karena antibodi yang dimiliki Indonesia, tinggi.
Baca juga: Indonesia Harus Manfaatkan Momentum Kebangkitan Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19
"Seperti halnya di Jawa dan Bali, dalam survei, kadar antibodi masyarakat sekitar 93 persen sudah memiliki antibodi," sambung Menkes Budi.
Antibodi ini dapat berasal dari orang terinfeksi, atau pun orang yang sudah divaksinasi lengkap.
"Bahwa bukan hanya jumlah masyarakat yang memiliki antibodi cukup banyak tapi juga kadar antibodinya jauh lebih tinggi."
"Ini karena banyak masyarakat yang sudah divaksinasi kemudian terkena Omicron."
"Hasil riset di seluruh dunia menunjukkan, hasil dari vaksinasi dan infeksi membentuk apa yang namanya Super Immunity."
"Jadi kekebalannya atau antibodinya tinggi dan bertahan lebih tinggi."
Baca juga: Jokowi Izinkan Warga Copot Masker di Luar Ruangan, Naik Pesawat Tak Perlu Lagi Tes Covid-19
"Jadi orang yang sudah di vaksinasi dan terkena Covid-19, selain itu membantu masyarakat agar tidak masuk rumah sakit tapi juga membentuk Super Immunity."
"Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa masyarakat Indonesia sudah memiliki daya tahan terhadap varian baru yang saat ini sedang beredar di seluruh dunia," kata Menkes Budi.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)