TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Finlandia dan Swedia telah secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan aliansi militer terbesar di dunia, yakni Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Namun Indonesia berharap keputusan dua negara Nordik tersebut tidak semakin menambah ketegangan global, khususnya di kawasan Eropa sendiri.
Hal ini disampaikan, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI), Teuku Faizasyah dalam press briefing secara daring, Kamis (19/5/2022).
"Dari sisi Indonesia, harapan kita bersama adalah adanya satu proses peredaan ketegangan. Dengan demikian keinginan suatu negara dalam satu pakta pertahanan atau pun penambahan anggota tidak justru meningkatkan ketegangan di kawasan," kata Faizasyah.
Sebagaimana diketahui, perang di Ukraina sendiri salah satunya pemicunya disebabkan karena adanya keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO.
Baca juga: Resmi Daftar Keanggotaan NATO, Finlandia Tetap Tolak Senjata Nuklir dan Pendirian Pangkalan Militer
Walaupun langkah yang diambil Swedia maupun Finlandia untuk bergabung NATO memang merupakan hak masing-masing negara.
Indonesia berharap, langkah kedua negara tersebut ujungnya mengarah perdamaian dan kestabilan dunia.
"Harapan kita, terlepas adanya hak atau kebebasan dari masing masing negara untuk bergabung dalam suatu pakta pertahanan, namun tentu kita berharap prosesnya besarnya menuju sesuatu yang stabil dan perdamaian," kata Faizasyah.