Laporan wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam 24 tahun reformasi, Budiman Sudjatmiko mengatakan narasi besar yang dirasa cocok dengan semangat zaman sekarang ini dalah narasi kemajuan.
"Kalau tahun 98 itu adalah narasi kebebasan, kemudian setelah kebebasan saya ingin mendorong narasi kesetaraan dan keadilaan. Sekarang kita harus mendorong narasi kemajuan," ujarnya, Rabu (25/5/2022) sore.
Namun, bukan berarti lalu meninggalkan isu kebebasan, isu kesetaraan, dan isu keadilan yang sudah ada.
Melainkan harus ditambahkan lagi karena narasi kemajuan saat ini menurut mantan aktivis 98 itu menjadi sebuah tantangan.
Sebab, ia menambahkan, bebas dan setara tanpa ada kemajuan dikhawatirkan nanti tidak akan relevan lagi.
"Semangat zaman hari ini menurut saya adalah kemajuan berbasis kesetaraan dan kebebasan dalam pekerjaan," ucapnya
Maka dari itu medorong narasi kemajuan di atas narasi kesetaraan dan narasi kebebasan dirasa penting.
Baca juga: 24 Tahun Reformasi, Budiman Sudjatmiko: Perlu Lompatan Lebih Jauh Lagi
Sebab jika berbicara ihwal kebebasan saja, tidak akan cipatakan emosi baru pada era saat ini.
"Harus ditaruh emosi yang sesuai zaman hari ini," ia menambahkan.
Tentu dalam lima atau sepuluh tahun ke depan narasi akan berubah. Namun, ia memberi usul agar isu kemajuan tetap dikejar tanpa meninggalkan kesetaraan dan kebebasan.