Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Listyo Sigit Prabowo, yang juga hadir di Masjid Gedhe Kauman bersama jajarannya, mengatakan bahwa bangsa Indonesia telah kehilangan salah satu tokoh bangsa yang akrab dipanggil Buya Safii tersebut.
"Semoga apa yang menjadi pesan beliau bisa terus kita lanjutkan, sehingga bangsa ini bisa terus menjadi lebih baik," kata Kapolri.
Tetangga Bersedih
Kepergian Buya Syafii Maarif juga membawa duka mendalam terutama bagi para tetangga di kediaman almarhum di Perumahan Nogotirto Elok II, Jalan Halmahera D 76, Gamping, Sleman. Para tetangga merasa kehilangan.
Sebab, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini dianggap sebagai guru dan panutan. "(Sosok beliau) sulit digambarkan. Sulit dicari gantinya. Hatinya lebar. Dia tidak membedakan agama, menerima siapapun di rumahnya," kata Bambang Ramlan, warga diseputar rumah almarhum.
Menurut dia, Buya Syafi'i merupakan sosok yang dermawan suka membantu warga yang sedang kesulitan. "Kalau ke sini hari raya, di sini banyak orang tidak mampu datang ke sini," ucap dia.
Hal senada diungkapkan Totok, Ketua RT 07 RW 08, Nogotirto. Menurut dia, sosok Buya Syafii Maarif di kampung Nogotirto dikenal sebagai ulama sekaligus guru. Beliau aktif dalam setiap kegiatan keagamaan di masyarakat.
"Kalau ada yang kesusahan beliau membantu. Betul. Kami sangat kehilangan guru dan kehilangan panutan. Banyak sekali yang diberikan beliau terhadap lingkungan di sini," kata dia.
Diketahui, sebelum meninggal dunia Buya Ahmad Syafii Maarif sempat dirawat selama 13 hari di RS PKU Muhammadiyah Gamping karena sakit jantung. Sakitnya sempat membaik, tetapi takdir berkata lain.
Ulama kelahiran 31 Mei 1935 itu meninggal dunia di ruang ICCU RS PKU Muhammadiyah Gamping pada pukul 10.15 WIB. Jenazah disemayamkan di Masjid Gedhe Kauman dan selepas ashar dimakamkan di Pemakaman Husnul Khatimah di Kulon Progo.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir langsung di Masjid Gedhe Kauman, Kota Yogyakarta, Jumat (27/5/2022) sore.
Kedatangan Presiden Jokowi untuk memberikan penghormatan terakhir pada Buya Syafii Maarif. Presiden Jokowi hadir tepat saat azan Ashar berkumandang, pada kisaran pukul 15.00 WIB.
Kedatangan Presiden didampingi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. Selepas menjalankan ibadah salat Ashar berjamaah, Presiden Jokowi juga mensalatkan jenazah Buya Syafii Maarif, bersama para pelayat yang sejak siang tadi memadati masjid raya provinsi DIY tersebut.
Presiden Jokowi juga mengikuti upacara pelepasan jenazah Buya Syafii Maarif, di Serambi Masjid Gedhe Kauman.