TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses pencarian anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz alias Eril yang hilang saat sedang berenang di Sungai Aare di Swiss terus dilakukan.
Hingga Senin (30/5/2022) kemarin yang merupakan hari kelima hilangnya Eril, pencarian belum membuahkan hasil.
Mengutip dari situs resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Swiss mengabarkan bahwa proses pencarian Eril oleh pihak kepolisian maritim Bern terkendala kondisi air keruh di Sungai Aare.
"Menurut Polisi Maritim, proses pencarian pada hari ini masih terkendala oleh tingkat kekeruhan air yang bersumber dari partikel lelehan salju," demikian pernyataan KBRI di Bern, di situs resmi Kemlu RI.
KBRI juga melaporkan, kepolisian maritim Bern mulai mengerucutkan area pencarian yang dinilai paling potensial di wilayah Marzili.
Kepala Polisi Maritim Bern memimpin langsung proses pencarian di hari keempat sejak pukul 09.00 waktu setempat.
Baca juga: Penjelasan Warga Lokal Mengenai Sungai Aare Swiss, Tempat Eril Putra Ridwan Kamil Hanyut
Pencarian di sesi pagi hari dilakukan dengan metode boat search dengan menggunakan teropong untuk memantau situasi bawah air.
Sementara pada sore harinya, fokus area pencarian adalah antara pintu air Schwellenmaetelli dan Engehalde dengan menggunakan perahu.
"Hingga pukul 7 malam waktu setempat, pencarian belum membuahkan hasil yang diharapkan," lanjut pernyataan itu.
Eril sebelumnya dilaporkan hilang saat berenang di Sungai Aare, Kamis (26/5/2022) siang waktu setempat.
Ia diduga terseret arus sungai yang cukup deras.
Eril berada di Swiss untuk mencari sekolah dan beasiswa.
Pihak KBRI Bern mengatakan saat ini pencarian Eril menjadi prioritas polisi di Swiss.
Aparat yang terdiri dari polisi sungai, polisi medis, dan pemadam kebakaran melakukan pencarian dengan berbagai metode, termasuk drone, kapal, dan penyelaman.