News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Lahir Pancasila

Keistimewaan Ende hingga Jadi Sejarah Baru Peringatan Harlah Pancasila 1 Juni

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi memimpin upacara peringatan Harlah Pancasila Tahun 2022 di Lapangan Pancasila Ende, NTT, Rabu (1/6/2022). Ada sejumlah keistimewaan Ende dalam pandangan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) hingga diputuskan menjadi pusat peringatan Hari Lahir Pancasila.

TRIBUNNEWS.COM - Peringatan ke-77 Hari Lahir Pancasila 1 Juni digelar di Ende, Nusa Tenggara Timur.

Upacara peringatan Harlah Pancasila 1 Juni ini dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Lapangan Pancasila, Ende, NTT, Rabu (1/6/2022).

Hal ini merupakan sejarah baru, karena selama ini upacara tersebut dilaksanakan di Gedung Pancasila, Jakarta.

Selain Upacara Nasional, Peringatan Harlah Pancasila Tahun 2022 juga dimeriahkan berbagai event lain yang melibatkan berbagai komponen masyarakat.

Di antaranya Parade Pesona Kebangsaan yang diisi dengan kegiatan napak tilas ke enam situs utama Soekarno menghabiskan waktu semasa pengasingannya di Ende pada tahun 1934-1938.

Kegiatan parade ini menghadirkan pertunjukan drama, monolog, tarian, doa, dan lain-lain.

Ada juga pameran ekonomi kreatif yang merupakan hasil kerjasama Pemda Kabupaten Ende bersama dengan Kemenparekraf RI.

Lantas mengapa Ende dipilih menjadi tempat peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2022 ini? Apa istimewanya dari Ende?

Baca juga: Kisah Pengasingan Bung Karno di Ende NTT hingga Perenungan Pancasila di Bawah Pohon Sukun

Baca juga: FOTO-FOTO Kunjungan Presiden Jokowi ke Ende untuk Peringati Hari Lahir Pancasila 1 Juni

Ada sejumlah keistimewaan Ende dalam pandangan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) hingga diputuskan menjadi pusat peringatan Hari Lahir Pancasila.

Ende merupakan salah satu tempat penting dalam sejarah karena menjadi salah satu tempat pengasingan Soekarno, Presiden pertama Indonesia.

Ketika diasingkan di Ende ini, Soekarno banyak melakukan perenungan dan salah satunya adalah tentang Pancasila yang kemudian dijadikan dasar negara Indonesia.

Menurut Wakil Kepala BPIP Prof Hariyono ketika di Ende inilah, ada ruang bagi Bung Karno yang biasanya sangat sibuk mengkonsolidasikan perjuangan nasional, untuk merenungkan dasar-dasar negara yang kelak akan dia pimpin.

Di Ende, Bung Karno sadar bahwa Indonesia itu bukan hanya Jawa. Ende memiliki etnis dan agama yang beragam.

Walaupun Bung Karno adalah pejuang dan tokoh dari kalangan Islam, tapi di Ende ini Soekarno juga berdiskusi dengan tokoh-tokoh agama lain.

"Dari sinilah Ketuhanan menurut Bung Karno tak bisa dipersempit menjadi ketuhanan bagi agama tertentu," kata Hariyono, dilansir laman BPIP.

Keistimewaan dari Ende lainnya adalah masyarakat Ende memiliki kemandirian.

Ini terbukti bahwa Ende baru bisa takluk dan dijajah oleh Belanda pada 1917.

Rumah Pengasingan Ir Soekarno di Kota Ende (kemdikbud)

Baca juga: Mengenal Rumah Pengasingan Ir Soekarno di Ende yang Dikunjungi Jokowi

Baca juga: Ribuan Warga Ende Tumpah ke Jalan, Sambut Kunjungan Presiden Jokowi dan Ibu Negara

Hariyono mengatakan, masyarakat Ende sangat mendukung toleransi.

Meskipun, ada etnis dan agama yang berbeda, tetapi masyarakatnya saling berinteraksi.

"Bung Karno menilai Ende adalah miniaturnya Indonesia," kata Hariyono.

Ende juga merupakan wilayah yang mencerminkan kemaritiman Indonesia.

Ketika Bung Karno pidato pada 1 Juni 1945, dikatakan bahwa Indonesia bukan hanya kelautan tetapi lautan yang ditaburi pulau-pulau.

Sehingga, negara kepulauan ini tak bisa disatukan jika tidak memiliki dasar negara yang berakar dari nilai-nilai masyarakat.

"Maka ketika di Ende, lima mutiara (sila Pancasila) sudah terlihat dan itulah peran Ende," lanjut Hariyono yang merupakan guru besar sejarah dari Universitas Negeri Malang ini.

Hariyono mengatakan, Ende adalah salah satu rahim proses kelahiran Pancasila dengan keistimewaannya.

Oleh karenanya, BPIP ingin peringatan hari lahir Pancasila ke depannya dirayakan di daerah-daerah yang memiliki peran dalam proses sejarah terbentuknya Pancasila.

"Ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa Pancasila itu bukan hanya milik orang Jawa, tetapi ada Bengkulu, Banda, hingga Boven Diegul," kata Prof Hariyono.

Sementara, Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama BPIP Elfrida Herawati Siregar mengatakan, Ende adalah salah satu tempat Bung Karno menggali nilai-nilai Pancasila.

Dan, masyarakat Ende selalu menjaga nilai-nilai Pancasila yang digali Bung Karno.

"Masyarakat Ende menjaga legacy Bung Karno tentang nilai-nilai Pancasila yang digali di Ende," kata Elfrida.

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini