Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Slamet Ariyadi, menilai para santri di era sekarang harus didorong untuk membentuk langkah-langkah strategis agar mampu memanfaatkan perkembangan dunia digital.
“Apalagi santri identik dengan syiar Islam atau dakwah-dakwah islam. Mari syiarkan Islam dengan gerakan digitalisasi, manfaatkan kanal-kanal media sosial untuk mensyiarkan Islam," ujar Slamet dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator, dengan tema “Santri Makin Cakap Digit", Jumat (3/6/2022).
Dia menyebut ada empat kompetensi yang harus dimiliki santri agar kreatif dan mampu menjadi pelopor di era digital.
Kompetensi pertama, dikatakan Slamet, santri harus mampu memiliki skill digital, agar bisa menjadi pelopor penggerak.
"Kedua, santri harus mempunyai budaya digital, karena budaya digital perlu dibangun karena santri identik dengan uuswatun hasana," katanya.
Kemudian yang ketiga, Slamet mengatakan santri harus memiliki etika digital, agar tidak terpapar berita bohong atau hoaks hingga dampak negatif internet lainnya.
"Keempat, dalam menggunakan digitalisasi diperlukan keamanan agar santri mampu memfilter," katanya.
Menurut Politisi PAN itu, ada potensi yang besar untuk pesantren dan santri sebagai bagian di dalam perkembangan dan pemanfaatan digital untuk terus maju dan berkembang.
"Karena selain membentuk social networking, digital mampu membangun kreativitas," katanya.
Dia berharap dengan perkembangan digital yang semakin cepat ini adanya kesadaran dalam diri santri untuk berkembang seraya memanfaatkan perkembangan era digital dan tetap mentaati etika.
“Sebagai santri dalam perkembangan digitalisasi ini berharap betul, ada suatu kesadaran diri yang perlu membangun inisiatif bahwa penggunaan media sosial itu memerlukan etika dan menjadi konten kreator yang paham akan budaya digital," ujarnya..