TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video tentang pemukulan kepada seorang pria di Tol Dalam Kota Jakarta, menjadi perhatian publik.
Pasalnya dalam video pemukulan tersebut, dua pelaku pemukulan tersebut menunggangi mobil pejabat pemerintahan.
Diduga mobil berplat nomor RFH ini merupakan jenis plat mobil yang digunakan khusus oleh pejabat negara eselon II atau setingkat Direktur kementerian.
Sontak aksi kekerasan yang terjadi pada Sabtu (4/6/2022) sekitar pukul 12.40 WIB, ini disoroti masyarakat.
Termasuk Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana.
Sony menilai aksi arogansi ini sangat mungkin terjadi di jalanan dan dapat dilakukan oleh semua orang.
Baca juga: Putranya Dianiaya di Tol, Anggota DPR F-PDIP Indah Kurnia: Ini Negara Pancasila, Harus Beradab
"Ditambah dengan atribut-atribut atau badge yang melekat di dirinya ataupun di kendaraannya membuat dia merasa terfasilitasi untuk berbuat arogan, dan ini hati-hati," kata Sony dikutip dari tayangan Kompas Tv, Minggu (5/6/2022).
Kalau pelaku tidak bisa mengontrol emosinya, yang terjadi tentunya dapat merugikan orang lain.
"Semua pengemudi berpotensi menjadi arogan, kalau dia tidak sadar dan tidak mampu mengontrolnya (akan terjadi hal-hal demikian)," lanjut Sony.
Untuk itu, kata Sony perlu ditanamkan sifat untuk dapat menghargai aturan untuk keselamatan di jalan.
"Itu kenapa kaidah-kaidah keselamatan, kebersamaan dan kesopanan harus di nomor satukan di tempat umum atau di jalan raya."
"Yang kedua orang tidak boleh sembarangan di jalan umum karena semua itu ada aturan dan rambu-rambu yang harus ditaati," tegas Sony.
Baca juga: PROFIL Artis Verlita Evelyn, Kakak Justin Frederick yang Jadi Korban Pemukulan di Tol Dalam Kota
Terduga Pelaku telah Diamankan
Diwartakan Wartakotalive.com sebelumnya, pengemudi X-Trail berpelat RFH yang menganiaya korba, Justin Frederick, akhirnya diamankan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Sabtu malam.