Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Buronan polisi Jepang Mitsuhiro Taniguchi (47) diduga melarikan diri atau kabur ke Indonesia. Ternyata, dia masih belum terdaftar dalam red notice di Interpol.
Demikian disampaikan oleh Sekretaris NCB Interpol Indonesia, Brigjen Amur Chandra Juli Buana. Ia menyampaikan bahwa nama Mitsuhiro Taniguchi masih belum masuk ke daftar interpol.
"Sejauh ini subjek belum terdata dalam red notice interpol," kata Amur kepada wartawan, Senin (6/6/2022).
Kendati begitu, Ia menyampaikan bahwa pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak imigrasi untuk menyelidiki keberadaan Mitsuhiro yang disebut berada di Indonesia.
"NCB Jakarta sudah berkoordinasi dengan imigrasi untuk memastikan apakah subjek ada dalam wilayah hukum Indonesia," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Stasiun NTV, sebuah televisi besar Jepang mengirimkan dua wartawannya ke Jakarta, Kamis (2/6/2022) untuk menyelidiki keberadaan Mitsuhiro Taniguchi (47).
Mitsuhiro Taniguchi adalah buronan polisi Jepang sejak 1 Mei 2022. Tim NTV menyambangi ke kantor Taniguchi di Jakarta seputaran segitigas emas, ke lantai 12 gedung perkantoran (share office).
Alamat kantor ini sesuai yang tertulis di kartu nama Taniguchi sebagai CEO di tempat itu.
"Nama perusahaan itu memang ada di lantai 12 tetapi tak pernah dengar nama orang Jepang itu. Polisi juga kemarin datang ke sini mencari nama itu juga dan kita kata tidak tahu," kata seorang petugas gedung kepada wartawan NTV.
Lalu tim NTV pergi ke satu perusahaan Taniguchi yang lain di sebuah daerah perumahan di luar Jakarta Pusat.
Pada kartu nama Taniguchi selain nama perusahaan juga tertulis bidang bisnisnya yakni Mining Funding Project Planning, sebagai Komisaris di perusahaan Indonesia itu.
"Tidak ada pak yang tinggal di sana, kosong," ungkap seorang pria yang ada dekat rumah yang alamatnya tertulis di kartu nama Taniguchi.
Baca juga: Polri Koordinasi Bareng Imigrasi Selidiki Keberadaan Buronan Mitsuhiro Taniguchi di Indonesia
Pemilik rumah tersebut orang Indonesia yang namanya sebagai CEO perusahaan Taniguchi, juga sudah meninggalkan rumah itu sejak 2019, demikian keterangan pria tetangga rumah tersebut.