Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat mengkritik bagaimana relawan Pro Jokowi yang kembali menghidupkan wacana Jokowi 3 periode.
"Kembali menghidupkan wacana yang telah usang Jokowi 3 periode bukan hanya kontra demokrasi, tapi juga menunjukkan syahwat Projo terlalu dominan sebagai penghamba kekuasaan sampai mengabaikan pernyataan Pak Jokowi di berbagai kesempatan yang meminta seluruh pihak untuk tak lagi mewacanakan ini," kata Kamhar Lakumani selaku Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat dalam pesan yang diterima Tribunnews, Jumat (10/6/2022).
Kamhar menilai bahwa isu ini tak boleh lagi menjadi bola liar.
"Jangan sampai publik kembali berpikir bahwa pernyataan ini sebagai testing the water untuk kembali melihat respons publik," kata dia.
Selain itu, dilanjutkan Kamhar, pernyataan Ketum Projo Budi Arie juga bertentangan dan mengabaikan aspirasi mahasiswa yang disampaikan pada aksinya beberapa waktu yang lalu.
Baca juga: Projo NTB Siap Dukung AHY Jadi Capres 2024
"Projo sebaiknya fokus membantu Pak Jokowi menunaikan dan melunasi janji-janji politiknya yang hingga kini tak ada satu pun yang kunjung dipenuhi, daripada sibuk berwacana tanpa manfaat," katanya.
Hal itu dikatakan Kamhar, justru malah semakin memperkeruh iklim politik.
"Atau sekalian saja Projo bertransformasi menjadi partai politik agar diuji dan dilihat kiprahnya, bisa eksis atau tidak," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Budi Arie menyampaikan masih ada kemungkinan untuk Presiden Jokowi meneruskan masa jabatannya.
"Kalau metaforanya balapan, 2024 itu tikungannya banyak dan tajam-tajam, karena masih banyak kemungkinan. Dalam balap itu kita nggak bisa menduga siapa pemenang di lap terakhir. Nah, ini 2024 sama, ketidakpastian, unpredictable-nya tinggi sekali. Saya bilang ke teman-teman Projo, kita harus jeli, jangan-jangan 3 periode, jangan-jangan perpanjangan masa jabatan," kata Budi Arie dalam diskusi kolaborasi Total Politik dengan tema 'Adu Perspektif: Salip-Menyalip Politik di Luar Sirkuit', Rabu (8/6/2022).