News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Guru Besar IPB dan ITB Sambut Baik Upaya Kementan Wujudkan Pertanian Berkelanjutan Lewat Bahan Alami

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kementan terus mendukung penerapan pertanian berkelanjutan melalui penggunaan bahan-bahan organik.

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendukung penerapan pertanian berkelanjutan melalui penggunaan bahan-bahan organik melalui demplot, uji coba dan riset Biosaka yang terbuat dari rerumputan yang dicampur dengan air lalu dihancurkan, setelah itu dapat diaplikasikan langsung di lahan untuk semua jenis tanaman.

Mengupas tuntas Biosaka berbahan alami ini, Kementan menggelar Webinar Bimbingan Teknis (Bimtek) Propaktani pembuatan Biosaka sekaligus demplot di Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), Jatisari, Kawarang, Sabtu (11/6/2022).

Hadir pada Bimtek ini Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), Direktur Jenderal Tanaman Pangan dan Prof. Robert Manurung, Prof. Iswandi Anas, Muhamad Ansar penggagas Biosaka serta Dr. Rachmat dari Direktorat Serealia memberikan pengalaman dan penjelasan dari aspek ilmiah apa itu biosaka.

Mentan SYL mengapresiasi dan menyambut baik inovasi Biosaka ini demi masa depan pertanian yang lebih baik dan berkelanjutan.

Ia menegaskan pihaknya harus terus mengawal dan menuntaskan masalah pertanian termasuk mendukung inovasi-inovasi baru yang dapat meningkatkan produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani.

"Saya ucapkan terima kasih atas keterlibatan banyak pihak. Butuh tangan bersama, karena pertanian tidak bisa berjalan sendiri. Dan masalah pupuk merupakan salah satu masalah yang harus kita pecahkan bersama," kata SYL.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan penggunaan bahan organik memiliki manfaat yang banyak yaitu dapat menekan biaya produksi, mengurangi hama penyakit sehingga hasil panen lebih bagus, tanah menjadi lebih subur, harga hasil panen menjadi bagus, dan membuat petani mendapat untung yang besar.

Dengan semakin mahalnya harga pupuk dunia harus mencari alternatif dan solusi dalam memangkas biaya produksi pangan.

"Saat ini menjadi momentum untuk petani beralih ke produk-produk yang tersedia di alam, murah dan bisa dibuat sendiri seperti pupuk kompos, pupuk organik cair, kascing (Bekas cacing), Biosaka, dan inovasi lainnya. Tentunya ini harus dibuktikan dan ditindaklanjuti secara Ilmiah, sehingga perlu dilakukan Demplot seperti yang sedang dilaksanakan di BBPOPT Jatisari Demplot Biosaka yang dikawal oleh para ahli dan akademisi," jelasnya.

Ia membeberkan di daerah-daerah juga para petani, kelompok tani, penyuluh, apa salahnya untuk mencoba. Hal ini penting agar dapat melihat langsung dampak dan hasilnya bisa dibuktikan sendiri.

“Kita akan liat efektifitas dari penggunaan Biosaka nantinya masyarakat bisa menilai sendiri," tegasnya.

Sementara itu, Prof. Robert Manurung dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (IPB) mengatakan Biosaka bukanlah pupuk, tetapi Elisitor. Tanaman elisitor adalah suatu tanaman yang mengandung senyawa kimia yang dapat memicu respon fisiologi, morfologi dan akumulasi fitoaleksin, meningkatkan aktivasi dan ekspresi gen yang terkait dengan biosintesis metabolit sekunder.

"Elisitor dapat menginduksi resistensi tumbuhan. Elisitor intinya memberikan signal pada tanaman dan si tanaman tersebut melakukan reaksi ditubuhnya sehingga dia bisa memunculkan sel-sel hebat dan hormon-hormon yang bagus buat pertumbuhan,” ungkapnya.

Sementara itu, Prof. Iswandi Anas, Guru Besar IPB menjelaskan tanaman dapat tumbuh sehat, kuat, produksi tinggi, vigor/kuat, tahan serangan hama penyakit hanya pada tanah yang sehat. Tanah yang sehat itu memiliki sifat kimia, fisik dan biologi yang baik dan tidak ada senyawa beracun.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini