News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Masa Jabatan Presiden

Politikus PDIP: Ide Masa Jabatan Presiden Tiga Periode Itu Mengangkangi Demokrasi

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diskusi bertajuk Bangkit Dari Kubur Jokowi 3 Periode, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (12/6/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana penambahan masa jabat presiden menjadi tiga periode kembali muncul dan jadi perbincangan publik.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu menegaskan, gagasan tersebut tidak merepresentasikan semangat reformasi dan demokrasi.

Hal itu disampaikannya dalam diskusi bertajuk 'Bangkit Dari Kubur Jokowi 3 Periode', di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (12/6/2022).

"Perjuangan reformasi dan demokrasi tahun 97 yang puncaknya 98 dengan segenap pengorbanan bisa bahkan raga. Jadi kalau datang dari kekuasaan ide tiga periode itu benar-benar tidak mengerti reformasi dan demokrasi," kata Masinton.

Anggota Komisi XI DPR RI itu mengatakan, reformasi yang terjadi di Indonesia pada 1998 lalu merupakan koreksi dan kekuasaan Orde Baru yang berkuasa kurang lebih 32 tahun.

Karena itu, adanya amendemen UUD 1945 untuk membatasi kekuasaan presiden maksimal dua periode atau 10 tahun.

Baca juga: Ketua Umum Projo: Relawan Jokowi Ojo Dumeh dan Terus Bersama Rakyat

"Itulah konsensus dasar dalam demokrasi, kalau kemudian datang tiga periode itu ide yang mengangkangi demokrasi," ujar Masinton.

"Kalau datangnya dari kekuasaan maka kekuasaan ini sedang tidak menjalankan mandat dan amanat reformasi dan demokrasi 98 itu," ujarnya.

Lebih lanjut, Masinton meminta masyarakat terutama mahasiswa untuk menolak keras jika potensi penyelewengan kekuasaan itu terjadi.

Hal itu untuk memastikan regenerasi kepemimpinan nasional terwujud dalam Pilpres 2024.

"Tidak ada kekuasaan yang semena-mena. Kita harus memberikan kepastian kepada generasi kita yang akan datang dalam mengelola negara," ucapnya.

Baca juga: Akademisi: Perpanjangan Masa Jabatan Berarti Mengingkari Asas Akuntabilitas dan Periodik

Sebelumnya, Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi menjelaskan mengapa dirinya kembali lagi mengangkat isu Jokowi 3 periode.

Budi mengklaim bahwa apa yang dikatakannya bersumber pada aspirasi yang merujuk ke lembaga survei.

"Masih ada aspirasi dan keinginan di masyarakat. Memang survei 67 persen menolak 3 periode, tapi masih ada 33 persen, artinya 1 per 3 orang Indonesia yang masih pengin Pak Jokowi 3 periode gitu loh, tetapi secara konstitusi kan tidak memungkinkan," kata Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Sabtu (11/6/2022).

Baca juga: Demokrat: Hidupkan Lagi Isu Jokowi 3 Periode Tunjukkan Syahwat Projo Sebagai Hamba Kekuasaan

Lebih lanjut, Budi mengatakan pihaknya kini tengah menyiapkan Musyawarah Rakyat yang berfokus pada siapakah sosok yang bakal melanjutkan tongkat estafet Jokowi di 2024.

"Duet pelanjut karena kita tahu, yakin nih, tidak ada yang terlalu kuat, sehingga harus duet. Koalisi partai menentukan, capres menentukan, cawapres menentukan dan keempat relawan Jokowi ke mana menentukan," kata dia

Musyawarah tersebut, dikatakan Budi, akan berlangsung pada Juli hingga April 2023, dan akan diputuskan pada tahun depan.

"Semuanya kan masih terbuka, terbuka siapa pun yang diinginkan oleh seluruh komponen anak bangsa kita ajak, karena bagi kami, demokrasi memerlukan partisipasi. Ini bagian dari kami untik mendorong mekanisme demokrasi untuk mencari pelanjut Presiden Jokowi," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Budi Arie menyampaikan masih ada kemungkinan untuk Presiden Jokowi meneruskan masa jabatannya.

"Kalau metaforanya balapan, 2024 itu tikungannya banyak dan tajam-tajam, karena masih banyak kemungkinan. Dalam balap itu kita nggak bisa menduga siapa pemenang di lap terakhir. Nah, ini 2024 sama, ketidakpastian, unpredictable-nya tinggi sekali. Saya bilang ke teman-teman Projo, kita harus jeli, jangan-jangan 3 periode, jangan-jangan perpanjangan masa jabatan," kata Budi Arie dalam diskusi kolaborasi Total Politik dengan tema 'Adu Perspektif: Salip-Menyalip Politik di Luar Sirkuit', Rabu (8/6/2022).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini