Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elektabilitas atau tingkat keterpilihan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres beberapa kali kerap menempati posisi teratas atau tiga besar dari beberapa hasil lembaga survei.
Termasuk survei terakhir yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
Dalam hasil survei LSI Denny JA, Prabowo Subianto memperoleh suara 28,9 persen.
Unggul atas elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Namun berdasarkan temuan LSI Denny JA, elektabilitas Prabowo tersebut menurun jika dibandingkan saat dirinya maju sebagai Capres di tahun 2019.
Baca juga: Survei LSI: Prabowo Subianto Tertinggi dari Sisi Elektabilitas untuk Maju Dalam Bursa Capres 2024
Peneliti LSI Denny JA Ardian Sofa mengatakan pada Pilpres 2019 silam, jumlah perolehan suara Prabowo Subianto mencapai 44,59 persen sedangkan dalam surveinya saat ini hanya 28,9 persen.
"Sehingga kita membuat catatan untuk Prabowo sungguhpun pak Prabowo kini tertinggi, tapi elektabilitasnya sudah jauh berkurang dibandingkan dukungan pilpres 2019," ucap Ardian saat menyampaikan hasil surveinya secara daring, Selasa (14/6/2022).
Kendati begitu, Prabowo memiliki keunggulan lain yakni pada tingkat keterkenalannya di publik.
Dalam hasil survei LSI Denny JA, Ardian mengatakan Menteri Pertahanan RI itu hampir mendapatkan angka maksimal pada tingkat keterkenalan.
"Sejauh ini angka pengenalan Pak Prabowo sudah di angka hampir maksimal sudah di 95,9 persen," beber Ardian.
Sedangkan pada tingkat kesukaan, Prabowo mendapat angka relatif tinggi yakni 76,4 persen, kemudian elektabilitasnya di angka 28,9 persen.
Ketiga faktor tersebut yang menurut Ardian menjadikan mantan Pangkostrad itu kerap menempati posisi teratas sebagai capres di lembaga survei.
"Ini juga menjawab mengapa Pak Prabowo masih unggul dibandingkan bakal calon presiden yang lain di divisi satu karena secara pengenalan baik, tingkat kesukaan juga oke hingga elektabilitas juga paling tinggi," tukasnya.