News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cara Memandikan Jenazah Perempuan, Mati Syahid Tidak Perlu Dimandikan

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi jenazah - Berikut adalah cara memandikan jenazah secara singkat dan alat-alat yang diperlukan ketika memandikan mayat.

TRIBUNNEWS.COM - Hal-hal yang harus dilakukan terhadap orang yang sudah meninggal adalah merawat jenazahnya yang dimulai sejak menyiapkannya, memandikannya, mengkafaninya, menshalatkannya, hingga menguburkannya.

Dalam tuntunan "Memandikan Jenazah" yang ditulis oleh Dr. Marzuki, M.Ag, orang yang mati syahid tidak perlu dimandikan, sebagaimana sabda Rasulullah Saw. tentang orang-orang yang gugur dalam pertempuran Uhud:

"Jangan kamu mandikan mereka, karena sesungguhnya setiap luka dan darah akan semerbak bau kesturi pada hari kiamat, dan tidak usah mereka dishalati" (HR. Ahmad dari Jabir).

Baca juga: Bacaan Salat Jenazah Laki-laki/Perempuan, Syarat Sah dan Tata Cara Pelaksanaan Salat Jenazah

Yang wajib dimandikan adalah mayat Muslim yang tidak mati syahid.

Orang yang memandikan mayat sebaiknya adalah keluarga terdekat dari si mayat, kalau dia tahu cara memandikannya.

Apabila mayat itu laki-laki seharusnya yang memandikan juga laki-laki.

Apabila mayat itu perempuan yang memandikan juga perempuan.

Kecuali untuk anak kecil, maka boleh dimandikan oleh orang yang berlainan jenis kelamin.

Cara memandikan jenazah secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Menaruh mayat di tempat yang tinggi supaya memudahkan mengalirnya air yang telah disiramkan ke tubuh mayat.

b. Melepaskan pakaian mayat lalu ditutup dengan kain agar auratnya tidak terlihat, kecuali anak kecil.

c. Orang yang memandikan mayat hendaknya menggunakan sarung tangan, terutama ketika menggosok aurat si mayat.

d. Mengurut perut si mayat dengan pelan untuk mengeluarkan kotorankotoran yang ada dalam perutnya, kecuali perut perempuan yang hamil.

e. Memulai membasuh anggota badan si mayat sebelah kanan dan anggota tempat wudlu.

f. Membasuh seluruh tubuh si mayat dengan rata tiga kali, lima kali, tujuh kali, atau lebih dengan bilangan ganjil.

Di antaranya dicampur dengan daun bidara atau yang sejenisnya yang dapat menghilangkan kotoran-kotoran di badan mayat, seperti sabun,sampo, dan sebagainya.

g. Menyiram mayit berulang-ulang hingga rata dan bersih dengan jumlah ganjil.

Waktu menyiram tutuplah lubang-lubang tubuh mayit agar tidak kemasukan air.

h. Jangan lupa membersihkan rongga mulut mayit, lubang hidung, lubang telinga, kukunya, dan sebagainya.

i. Yang terakhir, siramlah dengan larutan kapur barus atau cendana.

j. Untuk mayat perempuan setelah rambutnya diurai dan dimandikan hendaknya dikeringkan dengan semacam handuk lalu dikelabang menjadi tiga, satu di kiri, satu di kanan, dan satu di ubun-ubun, lalu ketiga-tiganya dilepas ke belakang.

k. Setelah selesai dimandikan, badan mayat kemudian dikeringkan dengan semacam handuk.

Baca juga: Tata Cara Memandikan Jenazah, Ini Syarat-syarat dan Persiapan yang Harus Dilakukan Sebelumnya

Alat-alat yang perlu disediakan untuk memandikan mayit di antaranya adalah:

a. Tempat tidur atau meja dengan ukuran kira-kira tinggi 90 cm, lebar 90 cm, dan panjang 200 cm, untuk meletakkan mayit.

b. Air suci secukupnya di ember atau tempat lainnya (6-8 ember).

c. Gayung secukupnya (4-6 buah).

d. Kendi atau ceret yang diisi air untuk mewudukan mayit.

e. Tabir atau kain untuk menutup tempat memandikan mayit.

f. Gunting untuk melepaskan baju atau pakaian yang sulit dilepas.

g. Sarung tangan untuk dipakai waktu memandikan agar tangan tetap bersih, terutama bila mayitnya berpenyakit menular.

h. Sabun mandi secukupnya, baik padat maupun cair.

i. Sampo untuk membersihkan rambut.

j. Kapur barus yang sudah dihaluskan untuk dicampur dalam air.

k. Kalau ada daun bidara juga bagus untuk dicampur dengan air.

l. Tusuk gigi atau tangkai padi untuk membersihkan kuku mayit dengan pelan.

m. Kapas untuk membersihkan bagian tubuh mayit yang halus, seperti mata, hidung, telinga, dan bibir.

Kapas ini juga bisa digunakan untuk menutup anggota badan mayit yang mengeluarkan cairan atau darah, seperti lubang hidung, telinga, dan sebagainya.

(Tribunnews.com, Widya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini