Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi menilai koalisi Partai Demokrat, PKB, dan PKS dalam Pilpres 2024 sulit terbentuk.
Menurutnya, akan sulit bagi ketiga partai tersebut dalam menentukan siapa yang menjadi porosnya mengingat masing-masing memiliki keunggulan dan kekuatan yang hampir sama besar.
Secara kursi, lanjut dia, mungkin PKB lebih besar dibandingkan dua partai lainnya.
Tapi dari sisi kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono jauh lebih kuat.
Di sisi lain, lanjut dia, meskipun PKS paling solid tapi hanya 50 kursi.
Sehingga, kata dia, sulit untuk menentukan siapa yang menjadi poros koalisi.
Baca juga: PKS Gelar Rapimnas Mulai Senin Besok, akan Bahas Soal Koalisi hingga Kriteria Capres
"Kalau PKB, Demokrat, sama PKS itu sulit untuk merumuskan siapa yang menjadi tulang punggungnya," kata Hasan setelah diskusi bertajuk Anies-Ganjar di Tikungan Koalisi 2024 di Tebet Jakarta Selatan, Minggu (19/6/2022).
Menurutnya, saat ini jumlah koalisi partai politik yang mungkin terbentuk tergantung pada para King Maker.
Menurutnya, skenario yang memungkinkan adalah tiga atau maksimal empat calon Presiden.
Baca juga: Koalisi Semut Merah PKB-PKS Dapat Penolakan dari Kader Muhaimin Iskandar
Jika skenario tiga calon presiden, maka kata dia, yang mungkin menjadi poros adalah Partai Gerindra, PDIP, dan Golkar.
Namun demikian, masih ada kemungkinan Partai Gerindra tidak dapat koalisi dan justru Partai Nasdem yang akan menjadi poros koalisi yang dibentuknya
"Menurut saya, di antara partai tengah itu yang bisa bikin poros itu cuma Nasdem. Tapi dia harus segera bungkus dua partai lain. Dia tidak bisa cuma bungkus (berkoalisi dengan) satu, kalau bungkus satu dia harus bungkus PKB," kata dia.