Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok paduan suara Batavia Madrigal Singers (BMS) berhasil menjuarai 31st European Grand Prix for Choral Singing (EGP) 2022 yang digelar di Grand Theatre kota Tours, Perancis.
Kemenangan ini sekaligus menjadi hadiah ulang tahun untuk BMS yang tahun ini menginjak 26 tahun berkarya.
European Grand Prix for Choral Singing merupakan kompetisi paduan suara tertua di dunia yang mempertandingkan para pemenang juara umum dari enam kompetisi paling bergengsi di Eropa.
Enam kompetisi tersebut meliputi Concorso Polifónico Guido d'Arezzo (International Guido d'Arezzo Polyphonic Contest) di kota Arezzo, Italy; Béla Bartók International Choir Competition di kota Debrecen, Hungaria; International Choral Competition Gallus Maribor di kota Maribor, Slovenia; Certamen Coral de Tolosa (Tolosa Choral Competition) di kotq Tolosa, Spanyol; Florilège Vocal de Tours (Tours Vocal Competition) di kota Tours, Perancis dan International May Choir Competition "Prof G Dimitrov" di kota Varna, Bulgaria.
BMS dapat terpilih untuk tampil pada ajang paduan suara internasional yang prestisius ini karena pada tahun 2019 yang lalu berhasil menjadi juara umum dalam kompetisi Certamen Coral de Tolosa (Tolosa Choral Competition) di Spanyol.
Baca juga: Tampil Virtual di Hari Kemerdekaan, Lyodra dan Paduan Suara Gita Bahana Nusantara Bikin Merinding
Pada kompetisi yang sama, BMS juga berhasil meraih dua gelar Juara I yaitu dalam kategori Polyphony, kategori Basque and Popular Music, serta memperoleh penghargaan Audience Choice Award (Favorit Penonton).
Selain BMS, turut berlaga pada ajang EGP kali ini adalah Paduan Suara Mahasiswa Universitas Padjajaran dari Indonesia (juara umum Concorso Polifónico Guido d'Arezzo 2019), Jāzeps Vitols Latvian Music Academy Mixed Choir dari Latvia (juara umum International Choir Competition Gallus) dan Choir SŌLA of the Latvian Academy of Culture yang juga dari Latvia (juara umum Florilège Vocal de Tours).
Baca juga: Christmas In Jakarta, Pemprov DKI Pajang Pohon Natal 10 Meter dan Paduan Suara di 11 Titik Ibu Kota
Pada babak European Grand Prix tahun ini, masing-masing finalis EGP mempersiapkan program penampilan secara bebas dengan durasi waktu 22 - 26 menit dan melibatkan karya dari 3 zaman yang berbeda.
Pada pertandingan ini, BMS diperkuat dengan 44 orang penyanyi dan 1 pianis yang dikonduktori oleh maestro Avip Priatna membawakan enam buah karya, yaitu Paroles Contre L’oubli karya Thierry Machuel, Deus in Auditorium Meum Intende karya Juan Gutiérrez de Padilla, Love’s Tempest karya Edward Elgar, Stabat Mater karya József Karai, Der Frühlingswind karya Toyotaka Tsuchida, dan Hentakan Jiwa karya Ken Steven.
Terdapat tujuh orang juri yang menilai penampilan-penampilan dari para kandidat, yaitu Brady Allred, konduktor dari Salt Lake City, Amerika Serikat, Martina Batič konduktor dari Slovenia, Roland Hayrabedian konduktor dari Perancis, Simon Kim Phipps, konduktor dari Inggris, Mikael Wedar, konduktor dari Swedia, dan Adrian Pop, seorang komposer dari Rumania.
Avip Priatna, selaku pendiri dan direktur BMS menyatakan, pihaknya sangat bersyukur bisa memberikan hasil terbaik dalam ajang internasional tersebut.
"Mewakili BMS mengucapkan syukur kepada Tuhan YME dan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi mempersiapkan kami sehingga menjadi juara di 31st European Grand Prix for Choral Singing (EGP) 2022 ini," kata Avip dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (21/6/2022).
"Kami sangat bangga dan tentunya bahagia sekali, walaupun pertandingan ini sempat ditunda 2 tahun karena adanya pandemi Covid-19," tambahnya.