News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bisnis Investasi Yusuf Mansur

Rekam Jejak Ustaz Yusuf Mansur yang Rumahnya di Tangerang Digeruduk Puluhan Jemaah Tuntut Ganti Rugi

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kerumunan orang di depan rumah Yusuf Mansur. Mereka menuntut Yusuf Mansur memberi penjelaskan tentang investasi yang sudah ditanamkan di program investasi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah Ustaz Yusuf Mansur di Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (21/6/2022) digeruduk massa yang menuntut kejelasan investasi batu bara.

Diduga, massa berjumlah puluhan orang yang mendatangi rumah Ustaz Yusuf Mansur itu adalah pengurus dan jemaah Masjid Darussalam, Kota Wisata, Bogor, Jawa Barat yang menuntut ganti rugi kepada Yusuf Mansur.

Yusuf Mansur sendiri tak keluar untuk temui massa yang geruduk rumahnya, tapi ada sosok yang mengaku kuasa hukumnya muncul.

Menurut penuturan Sekretaris Yayasan Pelita Lima Pilar, Herry M Joesoef mengatakan puluhan orang yang mendatangi rumah Yusuf Mansur tersebut merupakan pengurus dan jemaah masjid.

Herry menyebut para jemaah sengaja berkumpul di depan rumah agar dapat merekam aksi mereka.

"Kejadian tadi pagi di kediaman Yusuf Mansur itu sekira pukul 09.15 WIB," terang Herry kepada awak media, Senin (20/6/2022).

"Kita berdiri di depan rumahnya saja, karena kalau ke dalam katanya enggak boleh direkam (aksinya)," lanjut Herry M Joesoef.

Baca juga: Puluhan Orang Geruduk Rumah Yusuf Mansur, Tuntut Kembalikan Uang Investasi, Total Rp 50 Miliar

Ia mengaku puluhan orang itu datang untuk mengajak Yusuf Mansur membahas masalah program investasinya.

Sebagai informasi, program investasi Yusuf Mansur telah diikuti oleh 250 orang.

Sayangnya, kedatangan mereka bertemu dengan keluarga atau perwakilan Yusuf Mansur.

Meski begitu ada sosok yang mengaku sebagai kuasa hukum sang ustaz yang menemui para jemaah.

"Adanya yang ngaku dari kuasa hukumnya, tapi pas saya minta suratnya, tapi enggak ditunjukkan," papar Herry.

Para jemaah melakukan aksinya di depan kediaman Yusuf Mansur sekitar 90 menit lamanya.

Kerena tidak bertemu Yusuf Mansur, mereka lantas membubarkan diri dan meninggalkan lokasi.

"Karena enggak ada yang menemui, akhirnya ya kita di tengah jalan aksi tuntutannya, totalnya tadi penyampaian sekitar 1,5 jam," ujarnya lagi.

Perjalanan hidup Yusuf Mansur

Ustad Yusuf Mansyur dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang dan pimpinan pengajian Wisata Hati.

Lahir di Jakarta, 19 Desember 1976, pria ini telah melalui perjalanan berliku sampai menjadi ustad terkenal seperti sekarang.

Yusuf Mansur lahir dari keluarga Betawi, dari pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrif'ah.

Yusuf Mansur juga merupakan lulusan terbaik Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992.

Medio 1996, dia terjun di bisnis Informatika. Sayang bisnisnya malah menyebabkan ia terlilit utang yang jumlahnya miliaran.

Lantaran masalah itu juga, sang ustaz sempat mendekam di penjara selama 2 bulan.

Setelah bebas, Ustad Yusuf kembali mencoba berbisnis tapi kembali gagal dan terlilit utang lagi.

Ia jga sempat kembali masuk penjara pada 1998.

Saat di penjara itulah, Ustad Yusuf menemukan hikmah tentang shodaqoh. Berkat keikhlasan sedekah pula, akhirnya bisnis Ustad Yusuf berkembang.

Dikutip Tribun Bali dari Wikipedia, berikut biodata Yusuf Mansur.

Yusuf Mansur memiliki nama lengkap H. Jam’an Nurchotib Mansur S.H.I, M.E.

Ia dikenal sebagai penceramah dan pengusaha Indonesia berdarah Yaman dan Betawi.

Yusuf Mansur merupakan pimpinan dari pondok pesantren Daarul Quran dan pemimpin pengajian Wisata Hati.

Yusuf Mansur lahir di Jakarta pada 19 Desember 1976.

Usianya kini 45 tahun.

Istri Yusuf Mansur bernama Siti Maemunah, dan kini memiliki lima orang anak.

Yusuf Mansur pernah mengenyam pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2002–2009).

Demikian Biodata singkat Yusuf Mansur. 

Ada Jemaah yang Invetasikan Rp 6,3 M

Sekretaris Yayasan Pelita Lima Pilar, Herry M Joesoef, mengungkap fakta baru kasus investasi batu bara milik Ustaz Yusuf Mansur.

Blak-blakan Herry menyebut jumlah pengikut program investasi batu bara Yusuf Mansur mencapai 250 anggota.

Para anggota investasi batu bara Yusuf Mansur tersebut tak lain adalah pengurus dan jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata, Cibubur, Jakarta Timur.

Seperti diwartakan Kompas.com, para anggota mulai menggelontorkan uang invetasi sejak 2009-2010.

Keuntungan setiap investor berbeda-beda, tergantung dari nilai investasi tiap anggota.

Mirisnya, ada anggota yang menggelontorkan Rp 6,3 miliar untuk program investasi batu bara tersebut.

"(Investor) yang paling tinggi itu Rp 6,3 miliar," ujarnya saat dihubungi, Senin (20/6/2022).

Investor lain yang merupakan jemaah masjid juga ada yang menggelontorkan dana sebesar Rp 3,6 miliar.

"Ada juga yang sampai Rp 3,6 miliar," tutur Herry.

Herry berujuar, dari 250 anggota, hanya dua orang yang sempat menerima keuntungan investasi.

"(Investor) itu sudah kembali (mendapat keuntungan) beberapa puluh juta," ungkap Herry.

Akan tetapi, pembayaran keuntungan itu hanya terjadi sebanyak 1-2 kali.

Selanjutnya, investor tersebut tak lagi mendapatkan keuntungan apapun.

Selain investor Rp 3,6 miliar tersebut, ada investor lain yang juga telah mendapatkan keuntungan.

Namun, Herry tak menjelaskan berapa nilai investasi dari orang kedua yang sudah menerima keuntungan tersebut.

Sementara itu, 248 investor lain tak kunjung mendapatkan keuntungan hingga saat ini.

"(Termasuk investor Rp 3,6 miliar), ada 1-2 orang. Sisanya, enggak (menerima keuntungan)," papar Herry.

Di bawah dua investor besar tersebut ada pula marbot masjid yang menggelontorkan uang Rp 80 juta untuk investasi.

"Besarannya (investasi) enggak sama. Kalau marbot masjid, itu ya paling nilainya (investasi) jutaan rupiah."

"Tapi kalau seperti Pak Z, seorang lawyer, dia mengeluarkan uang Rp 80 juta (investasinya)," lanjut Herry.

Wirda Mansur Klaim Saham Paytren Yusuf Mansur Sempat Ditawar Rp 4 T: Rp 1 T Mah Gak Ada Apa-apanya

Herry menyatakan, mereka berinvestasi di program Yusuf Mansur karena dijanjikan mendapatkan keuntungan.

Keuntungan itu seharusnya didapatkan oleh setiap investor program tersebut per bulan.

Sebab, perusahaan batu bara yang diduga menerima investasi itu mengirimkan batu bara per bulan.

"Bukan (per tahun), tapi per bulan. Jadi per bulan ada proposal baru, begitu," ucap Herry.

Besaran keuntungan yang seharusnya diterima tergantung dari nilai investasi para investor.

Namun, pemilik nama asli Nurchotib Mansur menjanjikan keuntungan di atas 20 persen.

"Banyak keuntungannya (yang dijanjikan Yusuf Mansur kepada para investornya), di atas 20 persen," tutur Herry.

"Investasi mulai 2009 akhir sampai 2010 awal (durasi investasi). Nah, sampai sekarang ini, enggak ada yang dikembalikan," lanjut Herry.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini