TRIBUNNEWS.COM - Litbang Kompas mengungkapkan hasil jajak pendapat terkait elektabilitas beberapa tokoh yang menduduki posisi teratas sebagai calon presiden.
Hasilnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 25,3 persen.
Di urutan kedua ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas sebesar 22 persen dan Gubernud DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas 12,6 persen.
Diketahui hasil survei elektabilitas tersebut didapatkan berdasarkan survei yang dilakukan Litbang Kompas pada 26 Mei - 4 Juni 2022.
Baca juga: Masuk 3 Besar Survei Litbang Kompas, Demokrat: Kami Mampu Rebound Konsisten di Era AHY
Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan mengatakan, nyaris tidak ada pergerakan yang signifikan dari elektabilitas Prabowo, Ganjar, dan Anies.
“Nyaris tak ada pergerakan signifikan pada elektabilitas ketiga tokoh itu,” kata Bambang dilansir Kompas.com, Rabu (22/6/2022).
Bambang menyebut tingkat elektabilitas tersebut juga tidak jauh berbeda dengan hasil survei Litbang Kompas pada Januari lalu.
Pada Januari, Prabowo diketahui memiliki tingkat elektabilitas 26,5 persen, elektabilitas Ganjar sebesar 20,5 persen dan Anies memiliki keterpilihan 14,2 persen.
Baca juga: Elektabilitas PDIP Tertinggi dalam Survei Litbang Kompas, Disusul Gerindra dan Demokrat
Menurut Bambang, meski Ganjar tren elektabilitasnya naik, tapi ia tetap tidak bisa mengungguli elektabilitas Prabowo yang cenderung stagnan.
“Ganjar meskipun tren keterpilihannya menanjak, belum mampu mengungguli Prabowo yang cenderung stagnan,” terang Bambang.
Namun tingkat elektabilitas tersebut menunjukkan perbedaan pada survei pertanyaan tertutup dengan 25 nama, 10 nama, 5 nama dan 3 nama capres.
Dalam survei tertutup 25 nama, Ganjar memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 25,2 persen.
Baca juga: Survei Litbang Kompas Sebut Elektabilitas Partai Islam Cenderung Turun, Peneliti Ungkap Penyebabnya
Sementara Prabowo berada di urutan kedua dengan elektabilitas sebesar 24,9 persen.
Selanjutnya dalam survei tertutup 10 nama, Ganjar memiliki elektabilitas 26,6 persen, sementara elektabilitas Prabowo 25,2 persen.
“Pada lima nama Prabowo 28,1 persen, dan Ganjar 30,2 persen. Pada tiga nama Prabowo 32,8 persen dan Ganjar 33,6 persen,” ungkap Bambang.
Perlu diketahui survei Litbang Kompas ini dilakukan melalui tatap muka dan melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.
Metode ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Baca juga: Elektabilitas Partai Demokrat Masuk 3 Besar Versi Litbang Kompas, Benny K Harman: Rakyat Berharap
Elektabilitas PDIP Tertinggi, Disusul Gerindra dan Demokrat
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, hasil Survei Litbang Kompas terbaru menunjukkan PDI-Perjuangan (PDIP)memiliki elektabilitas paling tinggi dibandingkan partai lainnya.
Pada survei bulan Mei-Juni ini, elektabilitas PDIP mendapatkan suara sebanyak 22,6 persen.
Disusul Partai Gerindra dan Partai Demokrat.
Adapun Partai Gerindra mendapat penilaian dari responden sebanyak 12,5 persen dan Partai Demokrat sebanyak 11,6 persen.
Baca juga: Elektabilitas Capai 11,6 Persen Dalam Survei Litbang Kompas, Partai Demokrat: Konsolidasi Jadi Kunci
Berikut ini hasil survei Litbang Kompas terhadap elektabilitas partai periode Mei-Juni 2022:
- PDIP: 22,6 persen
- Partai Gerindra: 12,5 persen
- Partai Demokrat: 11,6 persen
- Partai Golkar: 10,3 persen,
- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 5,4 persen
- Partai Keadilan Sejahtera (PKS): 5,4 persen
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas PDIP Tetap Teratas, Gerindra-Demokrat-Golkar Terus Bersaing
- Partai Nasdem: 4,1 persen
- Partai Amanat Nasional (PAN): 3,6 persen
- Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 2 persen
Diketahui, lembaga survei Litbang Kompas melakukan survei melalui wawancara tatap muka pada 26 Mei-4 Juni 2022. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.
Adapun tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen.
Adapun Margin of error kurang lebih sebesar 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Suci Bangun Dwi Setyaningsih)