TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai menyoroti pandangan miring soal angka kemiskinan di DKI Jakarta selama dipimpin Gubernur Anies Baswedan.
Baru-baru ini Anies Baswedan diserang pemberitaan angka kemiskinan di Jakarta.
Menurut Natalius Pigai, pemberitaan tersebut sengaja diangkat karena ada pihak yang tidak senang dengan Anies Baswedan.
Natalius Pigai menyebut data yang disampaikan dalam banyak pemberitaan tidak benar dan mengada-ada.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, DKI Jakarta berhasil menekan angka kemiskinan sebesar 0,02 persen, yaitu dari 4,69 persen pada 2020 menjadi 4,67 pada 2021.
Baca juga: Natalius Pigai Beberkan Data Kemiskinan di Jakarta: Ada yang Tak Suka dengan Prestasi Anies Baswedan
"Saya mau menyoroti berita media massa nasional yang mengangkat berita mengenai 'Kemiskinan di Jakarta Kembali ke 15 Tahun Lalu'," kata Natalius Pigai, Rabu (22/6/2022).
Menurut Natalius Pigai, ada sejumlah pihak yang memframing kemiskinan di Jakarta naik era Anies menggunakan data lama.
"Padahal Data BPS 2022 ada sejak Maret. Ada apa diskreditkan Anies? Data BPS 2022, Hal. 273. Kemiskinan DKI 2020 adalah 4,69 dan 2021 turun menjadi 4,67 jadi Anies justru menurunkan sebesar 0,02 persen," kata dia.
Baca juga: Penjelasan Anies Baswedan Sikapi Kualitas Udara Jakarta yang Disebut Paling Buruk di Dunia
Di sisi lain, Natalius Pigai menyoroti angka kemiskinan Jakarta 4,67 yang lebih rendah dari rata-rata nasional dan Jawa Tengah (Jateng) yang lebih tinggi dari rata-rata angka kemiskinan nasional.
Angka kemiskinan Jakarta 2021 sebesar 4,67 persen, sedangkan rata-rata nasional sebesar 9,71 persen dan Jateng mencapai 11,25 persen.
Data BPS Ungkap Angka Kemiskinan di Jakarta Naik
Sementara itu BPS merilis data angka kemiskinan di Jakarta naik selama lima tahun dipimpin Anies.
Berdasarkan data BPS, ada peningkatan jumlah warga miskin di Jakarta sebanyak 105.160 orang atau naik 0,89 persen pada periode 2017-2021.
Baca juga: Soal Potensi Koalisi PKS dan Usung Anies Baswedan, Surya Paloh: Kita Lihat Juga Isi Kantongnya
Adapun jumlah warga miskin pada periode September 2017 tercatat sebanyak 393.130 orang atau 3,78 persen.