Terakhir, Jokowi akan mengunjungi Uni Emirat Arab untuk melanjutkan kembali pembahasan kerja sama ekonomi dan investasi antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab.
“Kunjungan ini bukan hanya penting bagi Indonesia tetapi juga penting bagi negara-negara berkembang untuk mencegah rakyat negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem dan kelaparan. Dan selama saya di luar negeri, pemerintahan akan dipimpin oleh Bapak Wakil Presiden (Ma'ruf Amin),” jelas Jokowi.
Baca juga: Sebelum ke Ukraina, Jokowi Terlebih Dahulu Hadiri KTT G7 di Jerman
Anggota DPR Apresiasi Langkah Jokowi ke Rusia dan Ukraina Bawa Misi Perdamaian
Anggota Komisi 1 DPR dari Fraksi Partai Nasdem Muhammad Farhan menilai misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Ukraina dan Rusia adalah hal yang berani.
Sebab, kedua negara tersebut sedang berperang.
Farhan mengungkapkan, langkah berani yang ditempuh Jokowi ini sebagai sebagai “Diplomasi Wong Ndeso”.
Dengan menemui pemimpin dua negara yang tengah berkonflik, Jokowi seolah menunjukkan keberanian dirinya.
Sehingga pemimpin Rusia dan Ukraina juga harus berani datang ke Indonesia untuk menghadiri KTT G20.
“Bahasa saya ini pujian. Istilahnya sederhana banget. Seorang preman desa mengatakan, 'Sudahlah, kalau kalian gak berani ke sini (Indonesia), saya yang datang ke kalian',” ucap M Farhan dalam program Kompas Petang, Jumat (24/6/2022).
Dikutip dari Kompas.tv, Farhan mengatakan, Presiden Jokowi menunjukkan kepada para pemimpin dunia sebuah keberanian.
Farhan menyebut, sebelumnya memang ada tekanan dari Amerika Serikat (AS) agar tidak mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke pertemuan G20.
Baca juga: Pengamat Khawatir Keselamatan Jokowi Jika Nekat Temui Presiden Ukraina di Negara yang Sedang Perang
Setelah itu, lanjut Farhan, AS juga mendesak agar Indonesia sebagai Presidensi G20 juga mengundang pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky.
“Kemudian wong ndeso (orang desa, red) seperti Jokowi menelepon Putin dan Zelensky untuk ke Indonesia,” lanjutnya.
Namun, Rusia dan Ukraina, melalui pernyataan duta besar masing-masing mengkhawatirkan keselamatan pemimpin mereka.
Artinya, Putin dan Zelensky belum tentu datang karena masalah keamanan.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Taufik Ismail, Kompas.tv/Vidi Batlolone)
Simak berita lainnya terkait Kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina