Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aji Bramastra
TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Jemaah haji tersesat dan lupa jalan di Masjidil Haram jadi hal yang paling jamak ditemui setiap tahunnya.
Maklum, masjid terbesar di dunia itu punya 210 pintu masuk.
Semua pintu pun nyaris sama penampakan fisiknya.
"Hasil evaluasi sementara, masalah jemaah yang paling banyak terjadi di Masjidil Haram adalah lupa atau tidak tahu jalan pulang ke hotel. Rata-rata setiap hari ada 20 orang jemaah tersesat," kata Kolonel Muftil Umam, Kepala Seksi Petugas dan Keamaaan Jemaah di Mekkah, Rabu (29/6/2022).
Nah, jemaah haji Indonesia tak perlu khawatir bila tersesat di sana.
Tim Perlindungan Jemaah (Linjam) dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia, punya 8 pos jaga di Masjidil Haram.
Delapan pos itu antara lain ada di lokasi tawaf, lokasi sai, pintu Babussalam, sekitar Tower Zamzam, serta tiga terminal bus yang ada di seputaran Masjidil Haram.
Baca juga: 4 Orang Jemaah Haji Indonesia di Madinah Harus Diantar ke Mekkah Naik Ambulans
PPIH sendiri menambah personel perlindungan jemaah di Masjidil Haram, jelang puncak ibadah haji.
Jika sebelumnya hanya dua shift dengan durasi jaga masing-masing 12 jam, saat ini ditambah menjadi tiga shift dengan durasi jaga 8 jam.
Petugas haji di sektor ini diperkuat oleh prajurit TNI/Polri.
“Personel kita perkuat di Masjidil Haram demi memberikan rasa aman. Sebelumnya, sektor khusus Masjidil Haram personel 10. Saat ini ditambah 19 jadi 29 personel. Ini yang khusus personel dari TNI/Polri,”
"Kalau ada jemaah yang tersesat, petugas linjam wajib membantu sampai titik bus pengantaran,” ujar Umam, yang juga berdinas di kesatuan Kopassus ini. (*)