Sehingga, Najwa menganggap Boediono bisa menjadi sosok yang bisa diteladani bagi pejabat publik lain.
Di sisi lain, saat Najwa ingin menghadirkan Boediono di acara Mata Najwa, ia mengaku hal tersebut bukanlah hal mudah.
Bahkan, tim dari Mata Najwa harus melobi sejumlah orang agar Boediono mau diwawancara.
“Memang mendatangkan dia ke Mata Najwa itu memang susah luar biasa. Melobinya itu yang memang udah lama banget, nyoba kanan kiri, pas udah dateng, diem,” cerita Najwa.
Profil Boediono
Dikutip dari Tribunneswiki, Boediono merupakan sosok yang lahir di Blitar pada 25 Februari 1943.
Ia memulai pendidikannya di SD Muhammadiyah di Blitar Jawa Timur pada tahun 1950-an.
Setelah lulus, Boediono melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Blitar dan SMA Negeri 1 Blitar.
Boediono pun kembali melanjutkan pendidikan tingginya di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) tetapi tidak selesai.
Hal tersebut lantaran Boediono memperoleh beasiswa untuk kuliah University of Western dan memperoleh gelar Bachelor of Economic pada tahun 1967.
Selanjutnya, Boediono pun menempuh pendidikan doktoralnya di Monash University, Melbourne Australia dan meraih gelar master di bidang ekonomi pada 1972.
Seakan haus dengan ilmu, Boediono kembali melanjutkan pendidikannya di Wharton School of University of Pennsylvania, AS dan meraih gelar doktornya pada tahun 1979.
30 tahun. berselang tepatnya pada tahun 2006, ia pun memperoleh gelar profesor dari UGM atas karya dan publikasinya.
Karier Boediono