Kehadiran mereka ditandai dengan munculnya kerajinan khas gerabah, perkakas, dan ornamen cangkang yang menjadi ciri khas budaya Lapita.
Mereka berbicara bahasa Austronesia yang berhubungan dengan bahasa Filipina, Indonesia, dan nenek moyang banyak bahasa di pesisir timur New Guinea.
Bukti perdagangan jarak jauh, khususnya ornamen cangkang dan obsidian, menunjukkan komunitas Melanesia yang tersebar luas ini dicirikan oleh tradisi Lapita.
Mereka telah terhubung secara politik pada 3.000–3.500 tahun yang lalu.
Penduduk yang kini menempati nusantara dan busur pulau-pulau yang memanjang ke tenggara merupakan percampuran antara masyarakat dan budaya Papua dan Austronesia.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Ras Melanesia