Pelaku yang mengetahui dr Beni masuk ruangan UGD langsung mengejarnya dan membawa pisau dapur.
Pisau tersebut telah disimpan di sepeda motor.
"Pelaku sudah membawa pisau langsung melakukan penusukan pada korban dari belakang. Korban ditusuk dari belakang dengan pisau dapur, satu kali tusuk," kata Brigjen TNI E Reza Pahlevi.
Meski sekali tusuk, sambungnya, pisau tersebut langsung tertancap di bahu kiri Karumkit.
Bahkan, saat kejadian hingga korban dilarikan ke Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Merauke dan dinyatakan meninggal dunia pun pisau masih dalam kondisi tertancap ditubuh sang dokter.
"Pada saat kejadian sampai dinyatakan meninggal dunia, pisaunya masih tertancap. Karena lukanya cukup dalam," bebernya.
Danrem mengungkapkan, hasil autopsi menunjukkan luka akibat tusukan pisau dapur itu sedalam 23 cm dibahu kiri.
Baca juga: Detik-detik Aksi Polisi Gadungan Tusuk Ibu dan Anak di Bekasi, Pelaku Berutang Rp 500 Ribu ke Pacar
"Motifnya sampai saat ini kami masih dalami. Spontanitas habis apel pagi langsung insiden. Seperti informasi yang kami dapat, pelaku membawa pisau karena mau naik piket," jelasnya.
Brigjen Reza mengatakan, pisau dapur tersebut awalnya disimpan di sepeda motor pelaku.
"Biasanya mungkin kalau piket, malam dia masak-masak. Potong-potong untuk masak. Memang ada pisau dikantor hanya kurang tajam sehingga pelaku membawalah pisau karena mau piket," katanya.
Mayor Ckm dr Beni Arjihans yang tidak mengetahui spontanitas penusukan oleh pelaku dari arah belakang, akhirnya tak sadarkan diri hingga dinyatakan meninggal dunia. (*)
Pasti dipecat
Brigjen TNI E Reza Pahlevi menegaskan, Sertu Muhammad Alkausar bakal dihukum seberat-beratnya dengan ancaman dipecat dari jabatan Bintara Rumkit TK IV Merauke.
"(Ancamannya) pasti kita pecat dan seberat-beratnya. Apapun itu alasannya itu sudah pasti kita pecat," kata Brigjen TNI E Reza Pahlevi.
Baca juga: Polres Metro Bekasi Kota Tangkap Pria Beratribut Polisi yang Tusuk Ibu dan Anak